search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Aktivis Walhi Dihajar 2 Pria Kekar
Senin, 5 November 2012, 21:04 WITA Follow
image

google.com/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Bali, I Wayan 'Gendo' Suardana, Senin (5/11/2012) dihajar dua pria berbadan kekar di kantor pengacara Wihartono di Jalan Hassanudin, Denpasar.

Menurut Gendo, sekitar pukul 11.00 WITA, dua orang pria berperawakan kecil mendatangi kantornya di Jalan Hassanudin. Satu pria menunggu di depan kantor dan satunya masuk ke dalam kantor dan menanyakan nama Gendo.   "Waktu itu dia nanya mana namanya Gendo," terangnya.

Saat itu, Gendo baru keluar dari kamar mandi dan langsung mendatangi pria tersebut sambil memperkenalkan diri. Tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut pria ini. Sementara rekannya yang berada di pintu hanya mengacungkan jempol lalu meninggalkan kantor. "Pria yang satu lagi hanya duduk sambil melihat handphone. Lalu dia sempat menelepon dan bilang akan kembali memanggil temannya. Waktu ke luar dia dijemput belasan temannya naik motor," terang Gendo.

Mengetahui ada yang tidak beres, Gendo langsung menelepon Wihartono dan rekannya Gung Jaya serta Gung Eka. Sekitar 30 menit kemudian, dua pria yang berbeda dengan dua pria sebelumnya kembali datang ke kantornya. "Keduanya berbadan kekar. Yang satu kecil yang satu besar," ujar Gendo.

Kedua pria ini lalu mendatangi Gendo ke mejanya dan langsung melakukan penyerangan sambil mengatakan 'de macem-macem ci' (jangan macam-macam kamu) secara berulang-ulang. Gendo sempat menangkis dan berkelit dari serangan pria ini. Namun satu pukulan telak mendarat di bibir Gendo yang langsung mengucurkan darah segar. Usai melakukan penyerangan ini, kedua pria ini kembali mengancam Gendo dengan kata-kata 'awas ci macem-macem nah' (awas kamu kalau macam-macam ya).

"Mereka mukul membabi buta sambil terus mengancam," papar Gendo. Setelah melakukan penyerangan, kedua pria ini sempat mondar-mandir di depan kantor dan langsung kabur dengan motor tanpa helm. Akibat penyerangan ini, aktivis asal Ubud ini mengalami luka robek di bibir, gigi goyang, kepala pusing dan sempat mual-mual.  

"Saya tidak lihat berapa orang yang ada di depan kantor. Tapi saya lihat dia dijemput temannya naik motor," lanjutnya. Gendo yang sedang getol mengkritisi proyek Tahura (Taman Hutan Rakyat) dan JDP (Jalan di Atas Permukaan) mengatakan dirinya tidak mengetahui pasti orang ataupun motif penyerangan yang dilakukan pria berbadan kekar ini.

Namun ia menduga jika penyerangan ini terkait aktivitasnya di Walhi. Gendo meminta agar polisi bisa mengusut pelaku penganiayaan terhadap dirinya. Aparat kepolisian hingga kini belum berhasil mengidentifikasi pelaku ataupun motif penganiayaan. Namun Gendo memperkirakan penganiayaan ini terkait aktivitasnya di Walhi. Ditemui di Mapolda Bali, Gendo mengatakan kedatangannya ke Mapolda Bali untuk melaporkan aksi penganiayaan yang dialaminya pada Senin siang. "Laporan saya sudah diterima di SPK dan sedang ditangani," katanya.

Kabid Humas Polda Bali, Komisaris Besar Hariadi ketika dikonfirmasi wartawan membenarkan laporan penganiayaan atas nama I Wayan Suardana alias Gendo. 

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami