search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
LCKI : Ada Kepentingan Lain di Balik Rusuh Sumbawa
Kamis, 24 Januari 2013, 19:27 WITA Follow
image

google.com/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Ketua Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI) Bali Nyoman Gde Suweta, menegaskan, ada kepentingan lain di balik kerusuhan di Sumbawa. Kerusuhan tersebut dinilai bukan karena sekedar reaksi spontan masyarakat yang tidak bermakna, tetapi ada kepentingan yang bermain di balik itu. Analisa ini disampaikan Nyoman Gde Suweta, dalam rilis pers yang dikirim ke redaksi beritabali.com, Kamis (24/1/2013).

"Bukan kali ini saja masyarakat Bali diberikan ujian seperti ini. Sebelumnya juga di Lampung hal tersebut terjadi. Kalau saya melihat, ada semacam kesadaran baru yang tumbuh bahwa Bali adalah sekrup, kekuatan multikultur Bhineka Tunggal Ika itu ada di Bali, bukan Papua, Ambon dan lainnya,” papar Suweta.

Dengan kesadaran baru ini, kata dia, maka alurnya sangat jelas. Dan itu terbukti dari beberapa kerusuhan sebelumnya. “Jika Bali terprovokasi maka medan magnitnya akan sangat luar biasa. Dan bisa dipastikan bahwa seluruh etnis yang ada akan teresonansi,” tegas Suweta, yang juga Ketua PP (Persatuan Purnawirawan) Polri Bali. Jika kondisi ini terjadi, sebagaimana diskenariokan pihak-pihak yang berkepentingan, maka dipastikan NKRI di ambang kehancuran.

”Mencermati hal tersebut, LCKI Bali menghimbau kepada Presiden, BIN, Menkopohukam, Panglima TNI dan Kapolri, agar tidak melihat kerusuhan Sumbawa sebagai masalah yang sederhana. Itu harus digali dan hasilnya dijadikan dasar penyelesaian masalah demi masa depan bangsa yang lebih baik,” ujarnya.

Selanjutnya kepada seluruh masyarakat Bali, Suweta mengharapkan agar tetap bijak dan berpikir dewasa dalam menyikapi berbagai hal termasuk soal kerusuhan Sumbawa. Masyarakat juga diminta untuk tidak terjebak dalam skenario pihak-pihak yang menginginkan perpecahan. ”Jika kita terjebak dan terpancing, maka hanya akan memperkeruh situasi. Itu yang mereka inginkan sesungguhnya, kita ikut dalam permainan mereka,” tutur Suweta. 

Khusus kepada seluruh kepala daerah di Indonesia, LCKI mendorong agar secara serius menanamkan multikulturalisme kepada seluruh warga masyarakat. Hanya dengan begitu, masyarakat lebih dewasa dalam menyikapi setiap masalah dan tidak ikut terprovokasi atau bahkan diperalat pihak-pihak tertentu. ”Penanaman kesadaran akan multikulturalisme ini sangat penting. Jangan dianggap enteng,” pungkas Suweta, yang juga Ketua DPW PAN Bali.

 
 

 
 
 

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami