search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Lembaga Penyiaran Asing Dominasi Kebutuhan Informasi Masyarakat Perbatasan
Senin, 1 April 2013, 19:54 WITA Follow
image

Beritabali.com (Foto Mochamad Riyanto)

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Ketua Komisi penyiaran Indonesia (KPI) Mochamad Riyanto mengatakan hingga saat ini lembaga penyiaran asing mendominasi pemenuhan kebutuhan informasi bagi masyarakat Indonesia di daerah perbatasan.

Kondisi ini terjadi di 12 titik daerah perbatasan Indonesia mulai dari daerah Bengkalis, perbatasan dengan Timur Leste di Nusa Tenggara Timur, Kalimantan hingga Papua. Hal tersebut disampaikan dalam keteranganya di sela-sela kegiatan Hari Penyiaran Nasional ke-80 dan Rapat Koordinasi Nasional KPI 2013 di Nusa Dua (1/4/2013).

Menurut Riyanto, dominasi siaran dari lembaga penyiaran asing di daerah perbatasan terjadi karena lembaga penyiaran Indonesia belum mampu menjangkau daerah perbatasan.

Apalagi lembaga penyiaran swasta enggan untuk membangun stasiun siaran di daerah perbatasan dengan alasan daerah perbatasan tidak potensial secara ekonomi. “persoalannya dianggap tidak potensial secara ekonomi, itu yang harus ada kewajiban CSR, yang kedua kita dorong peran lembaga penyiaran komunitas dan sekaligus peran lembaga penyiaran public , supaya masuk disana, dan itu menjadi tanggungjawab negara” ujar Mochamad Riyanto.

 

Mochamad Riyanto menambahkan KPI selama ini mencoba mendorong lembaga penyiaran untuk bisa memperluas jaringan siar hingga ke daerah perbatasan. KPI dan pemerintah juga mendorong terbangunnya lembaga penyiaran komunitas di daerah perbatasan.

Reporter: bbn/mul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami