search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Krama Bali Jangan Hanya Jadi Penonton Pariwisata
Selasa, 2 April 2013, 16:18 WITA Follow
image

google/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Perkembangan  pariwisata Bali belum sepenuhnya dirasakan krama Bali.  Kebijakan pemerintah dalam mendesain wajah pariwisata harus mendorong partisipasi masyarakat sehingga mereka tidak hanya menjadi penonton.

"Model pengembangan pariwisata seperti BTDC di Nusa Dua ke depan sudah tidak cocok lagi, banyak hotel-hotel mewah namun tidak memberikan manfaat  yang signifikan ke masyarakat," demikian pandangan Puspayoga saat berbicara di hadapan ratusan warga di Wantilan Desa Getasan Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Senin (2/4/2013).

Hotel dan resor mewah yang berjejalan di kawasan Nusa Dua dan sekitarnya dimonopoli para investor luar Bali termasuk asing. Tak ayal, rakyat hanya menjadi penonton tidak mendapatkan manfaat secara maksimal dibalik gemerlapnya pariwisata Bali. Untuk itu, Puspayoga menilai Bali ke depan tidak boleh mengembangkan pariwisata seperti di Nusa Dua.

Dia lantas memberikan solusi untuk pengembangan pariwisata seperti di Badung Utara dengan mengembangkan desa-desa wisata. Ia memiliki keyakinan, jika pariwisata yang berbasiskan pada potensi alam dan budaya masyarakatnya, jauh akan memberi dampak postif bagi peningkatkan kesejahteraan. "Saya yakin, masyarakat Petang dan Bali Utara lainnya bisa lebih sejahtera jauh lebih sejahtera di banding masyarakat di Nusa Dua," tukasnya disambut applaus hadiri yang memadati wantilan yang berdekatan dengan Pura Rambut Siwi.

Dengan pola pengembangan desa wisata, maka nantinya, tidak boleh ada warga yang menjual tanah atau investor yang membangun bangunan hotel berbintang. Nantinya justru penduduk sendiri yang mengelola desa wisata dan sarana penunjang lainnya. Jadi, wisatawan bisa berlibur menikmati keindahan alam desa dengan tinggal di homestay-homestay yang bersih dan nyaman.

"Bali memiliki potensi desa wisata yang luar biasa untuk dikembangkan," katanya dalam acara yang dihadiri juru bicara Pemenangan PAS Provinsi Bali Nyoman Sudiantara, anggota DPD RI Nengah Wirata dan Ketua DPC PDIP Badung Nyoman Giri Prasta.

Wisatawan asing yang berkunjung di desa wisata akan merasa nyaman dan berah melihat kekayaan alam yang dimiliki wilayah Badung Utara yang bersandar pada pertanian.

Hasil pertanian seperti buah-buahan, sayuran yang banyak tersebar di Kecamatan Petang misalnya, adalah produk-produk andalan wilayah itu. "Harus punya keberanian visi menjadikan Kecamatan Petang sebagai potret desa wisata yang bersinergi dengan sektor pertanian dan perkebunan lainnya," imbuh Puspayoga.Keberadaan desa wisata itu dimiliki oleh seluruh masyarakat sehingga mereka memiliki tanggungjawab untuk menjaga dengan baik. "Kalau rumah menjadi homestay maka tidak usah ada ada kapital besar, semua bisa dinikmati masyarakat sendiri, sehingga mereka tidak lagi menjadi penonton," tutupnya.

Cara ini juga akan menjadi model pengembangan pariwisata Bali sehingga ketimpangan ekonomi wilayah Bali Selatan dengan Bali timur serta Bali utara yang semakin lebar dapat teratasi. 
 

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami