search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Forum Pemred Jamin Tidak Ada Kepentingan Politik
Jumat, 14 Juni 2013, 15:21 WITA Follow
image

google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Terkait pernyataan sikap Aliansi Jurnalistik Indonesia (AJI) yang menduga forum pemred dipakai untuk kepentingan politik dan kaum pemodal di Indonesia, Ketua Forum Pemred Wahyu Muryadi dengan tegas membantahnya.

Wahyu yang juga Pemred Tempo menjamin jika pertemuan puncak forum pemred di Nusa Dua, Bali tidak ada kaitannya dengan kepentingan politik maupun kapitalis di Indonesia. "Saya jamin tidak ada kepentingan politik dan kepentingan pemodal disini.

Tidak ada agenda untuk 2014 karena kita berjalan sangat independen. Tetapi saya mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman AJI yang dengan secara terbuka mengingatkan atau pun mengeritik Forum Pemred ini agar terhindar dari dua hal tersebut. tetapi saya sekali lagi jamin tidak ada indikasi ke arah sana," ujarnya, saat ditemui di sela acara Forum Pemred di BNDCC Nusa Dua, Bali, Jumat (14/6/2013).
 
Mengenai penggunaan anggaran yang berlebihan dan penggunaan hotel berbintang oleh peserta forum pemred seperti kritikan AJI, Wahyu menyampaikan bahwa semua anggaran harus transparan dan akan dilaporkan secara terbuka dalam website resmi Forum Pemred.

"Kalau mengenai hotel hal itu masih wajar. Mana mungkin pertemuan dilakukan di Pondok Pesantren. Lagi pula dipilih di Bali karena dianggap paling netral dan bisa dijangkau," jelasnya.

Menurut Wahyu, forum pemred justru dilarang keras meminta dana, menerima bantuan, menggunakan APBN, APBD dan dana-dana lainnya baik yang halal maupun haram. Berbagai kritikan dari AJI, kata Wahyu akan digunakan catatan penting bagi forum pemred untuk menjaga forum itu ke depan agar bermanfaat bagi bangsa dan negara.

"Yang jelas forum ini membahas tentang peningkatkan kompetensi wartawan. Namun kita tidak spesifik membicarakan kesejahteraan wartawan. Agenda utama kami adalah meningkatkan kompetensi, menjadi wartawan profesional. Justru kami disebut forum pemberontakan terhadap pemilik media," paparnya.

Sebagaimana diberitakan, AJI melalui surat resminya nomor 026/AJI-Div.Etik/P.S/VI/2013 tertanggal 13 Juni 2013, mengingatkan dan menyatakan prihatin terhadap pertemuan Forum Pemred Indonesia yang digelar 13-14 Juni 2013 di Nusa Dua Bali. Memasuki tahun politik atau setahun menjelang Pemilu 2014, pertemuan ratusan pemred media se-Indonesia bisa menimbulkan spekulasi politik yang tidak perlu.
 
AJI secara organisasi menerima keluhan dari berbagai kalangan terkait sepak terjang Forum Pemred. Para pemimpin redaksi media yang berusaha menjaga independensi news-room mengeluhkan adanya upaya menggunakan Forum Pemred untuk memperjuangkan kepentingan politik tertentu. Forum ini dihadiri bukan saja oleh pemimpin redaksi media, namun juga pejabat negara, dan pemilik media yang berkecimpung dalam politik.
 
AJI mengingatkan, Forum Pemred berpotensi keluar dari jalur profesionalisme dan etika jurnalistik yang seharusnya dibangun dalam era pers bebas dan demokrasi saat ini.

 



Di tengah berbagai masalah, seperti masih banyak wartawan digaji di bawah standar (termasuk kontributor dan freelancer), tidak adanya jaminan asuransi dan perlindungan profesi, ancaman kekerasan yang menghantui pekerja pers, serta rendahnya kualitas dan etika wartawan. AJI justru mempertanyakan relevansi pertemuan Forum Pemred dengan fasilitas mewah di Bali.
 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami