Komposer asing pimpinan Prof Jack Body bersama puluhan rekanya mengapresiasi penampilan aksi tabuh dari komunitas Djimbe Soul di rumah penyair I Gusti Putu Bawa Samar Gantang, Desa Dauh Peken, Tabanan, Rabu (17/7).

Tabuh “ Magonjakan” dan “Baleganjur Djimbe” yang dipentaskan I Gusti Nengah Hari Mahardika bersama kawan-kawan mendapatkan tepuk tangan berkepanjangan dari puluhan composer dunia tersebut.

Pujian dilotarkan Prof Jack Body yang jadi manajer puluhan komposer dunia yang melakukan lawatan seni di Bali dan Jawa itu , usai pemetasan. “Mereka hebat. Permainannya memikat,” ungkap Jack Body. Jack datang ke Bali dan Surakarta mengajak 21 komposer untuk menambah wawasan dan ketrampilan bermain gamelan bagi pecinta gamelan di manca negara.

“Besok malam kami akan bermain di Bentara Budaya Bali dengan tiga grup lain,” ungkap Jack Body.

Semenatara itu pelukis yang juga dosen ISI Surakarta, Gusti Nengah Nurata selaku konsultan dari 22 komposer dunia itu mengatakan, rombongan New Zealand School of Music telah berjasa melestarikan seni budaya Bali dan Jawa. Mereka juga ikut mengembangkan, mempromosikan, menggaungkan dan mengadiluhungkan seni budaya Bali dan Jawa di manca negara.

Dengan cara menggelar kegiatan pagelaran seni musik antar-berbagai negara. “Atas pengabdian dan jasa seniman New Zealand School of Music terhadap pelestarian gamelan Jawa dan Bali, sebijaknya warga, lembaga swasta dan lembaga negara memberikan perhatian dan penghargaan tinggi. Dengan cara mendukung dan mengapresiasi kegiatan mereka di Indonesia,” tandas Nurata.

Djimbe Soul yang diasuh kompuser muda I Gusti Nengah Hari Mahardika menyuguhkan dua tabuh dengan personil binaan dari  Pelajar SMP. Lima personil SMPN 1 Mengwi tersebut tampil dengan memainkan lebih dari satu alat musik.

Satu personil tampak memainkan lima sampai enam alat musik seperti kendang, suling, ceng-ceng, kempul, angklung bambu, angklung Bali, gangsa dan tawa-tawa. Tak kalah heboh permainan djimbe Afrika yang dikombinasikan dengan Konga Amerika Latin serta kendang Bali dan cengceng. Tabuh baleganjur yang dimainkan pun terdengar lebih ganas dengan kombinasi djimbe Afrika.

Aksi komunitas Djimbe Soul  juga disaksikan oleh Camat Tabanan, IGNA Supartiwi serta pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tabanan. (nod)