search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pengamat Demokrasi Dunia Pantau E-Voting Desa Yehembang
Selasa, 29 Oktober 2013, 21:58 WITA Follow
image

Beritabali.com/dok

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Beritabali.com. Negara.  Setelah dilakukan di Mendoyo Dangin Tukad beberapa bulan lalu, Pilkel dengan menggunakan sistim e-voting kembali dilakukan di Desa Yehembang Kauh Kecamatan Mendoyo Jembrana, Selasa (29/10).

Pelaksanaan Pilkel di Yehembang Kauh terbilang istimewa. Pasalnya, saat berlangsungnya Pilkel E-Voting yang dimulai pukul pukul 08. 00 wita tersebut, mendapat pemantauan langsung pengamat demokrasi asal Spanyol Peter Garside selaku General Manager Innovating Democracy Asia Facific dan pengamat demokrasi asal Malaysia Allan Tan, bersama staf Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Jakarta .

Disela-sela pemantauannya, Allan tan mengaku, kalau kedatangannya ke Jembrana hanya ingin melihat pelaksanaan demokrasi yang menggunakan sistim e-voting. “Saya sengaja datang dari Kualalumpur ke Jembrana hanya untuk melihat secara langsung proses demokrasi pemilihan Perbekel yang merupakan satu-satunya pemilihan yang menggunakan cara e-voting. Mothode pemilihan dengan cara ini sungguh menjadi ketertarikan bagi saya untuk datang ke Jembrana,“kata Allan.

Selain ketertarikan terhadap pelaksaan sistim demokrasi Pilkel yang menggunakan e-voting, Allan yang juga Direktur Regional Innovating Democracy Asia Pasific yang berkantor di Kuala Lumpur, Malaysia mengatakan, Kabupaten Jembrana bisa disebut sebagai Kabupaten pencetus sejarah untuk pelaksanaan sistim penyelenggaraan demokrasi yang menggunakan teknologi.

“Ini sebagai sejarah baru salam penyelenggaraan sistim demokrasi di Indonesia. Banyak keunggulan yang dimiliki oleh sistim ini. Selain keakauratan data pemilih, kecepatan dan ketepatannya bisa lebih terjamin. Ini disebabkan saat pemilih berada di bilik suara mereka cukup menyetorkan surat panggilan kepada panitia dan saat berada di bilik suara pemilih cukup mencolek salah satu pilihannya,"ujarnya.

Menurut General Manager Innovating Democracy Asia Fasific Peter Garside, demokrasi dengan E-Voting lebih lebih sederhana dan tranpasaran.

Selain itu Peter juga mengungkapkan pemilihan pemimpin sebuah daerah dengan mengimplementasikan teknologi seperti e-voting ini langkahnya sangat sederhana dibanding dengan cara mencoblos. “ Langkahnya sangat sederhana, efisien dan mudah dimengerti,“ ujar Peter.

Terkait perolehan suara akhir dalam Pilkel yang menggunakan sistim e-voting, ternyata kandidat dengan nomor urut 2 yakni, I Ketut Mustika berada diposisi teratas dengan perolehan suara sebanyak 1.304. Menyusul dewa Gede Taman Bawa yang merupakan kandidat nomor urut 3 dengan suara 627 dan berturut-turut disusul oleh kandidat I Nyoman Suarbawa dengan jumlah suara sebanyak 601 dan I Ketut Nember sebanyak 267 suara.(jsp)

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami