search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Dua Trailer Macet, Arus Lalin Lumpuh 11 Jam
Selasa, 26 November 2013, 19:25 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Beritabali.com. Jembrana. Arus lalu lintas di jalan raya Denpasar-Gilimanuk, tepatnya di wilayah Kecamatan Pekutatan hingga Kecamatan Mendoyo, tiba-tiba macet total. Bahkan kemacetan yang terjadi hingga 11 jam dengan panjang antrean kendaraan mencapai belasan kilo meter di dua arah. Pemicunya ternyata dua truk trailer pengangkut payal jembatan macet di jalan menanjak.

Peristiwa tersebut terjadi Senin (25/11) sekitar pukul 22.00 wita, pemicunya sebuah truk trailer L 9073 UK yang dikemudikan oleh Husaeni asal Mojokerto, bermuatan beton jembatan meluncur dari arah Gilimanuk menuju Denpasar. Setiba di jalan menikung dan menanjak, tepatnya ditanjakan Rodiah, Desa Pahyangan, Pekutatan, truk trailer tersebut tiba-tiba mati mesin.

Diduga lanntaran tidak kuat naik sehingga badan truk memenuhi badan jalan. Truk tersebut macet tepat disebelah truk trailer N 8657 UA yang juga memuat payal jembatan yang diketahui macet dilokasi tersebut sejak Sabtu (23/11) malam.

Lantaran dua truk besar tersebut macet sejajar di tengah jalan, menyebabkan kendaraan lain dari dua arah kesulitan untuk melintas. Akibatnya arus lalu lintas Denpasar-Gilimanuk dari dua arah lumpuh total. Hanya sepada motor saja bisa melintas, itupun harus turun dari ruas jalan.

Mengetahui hal tersebut, Satuan Lalu Lintas Polres Jembrana dan Polsek Pekutatan yang dipimpin langsung oleh Kasat Lantas Polres Jembrana  AKP Heri Supriawan  tiba dilokasi sekitar pukul 23.00 wita untuk mengatur arus lalu lintas, termasuk berusaha menarik dua truk besar yang macet tersebut.

Segala upaya dilakukan untuk menarik dua truk tersebut, namun sia-sia. Dua truk tersebut tetap menghalangi jalan. Akibatnya hingga Selasa (26/11) pukul 09.00 wita antrean kendaraan mencapai 15 kilo meter dari dua arah atau ekor atrean ke barat dari TKP hingga Desa Yehsumbul, Mendoyo. Sedangkan ke arah timur TKP hingga Desa Pengrangagoan, Pekutatan.

Sementara Naryo (48) sopir truk asal Jakarta mengaku terjebak kemacetan sejak Sabtu pukul 22.00 wita. Padahal menurutnya, dirinya dari Jakarta harus sudah nyampai Lombok Rabu (27/11) sore. “ Kalau begini jelas saya terlambat, saya juga kwatir jagung muatan saya rusak karena terlalu lama di mobil. Apa lagi semalaman diguyur hujan,” terangnya siang tadi.

Akhirnya sekitar pukul 10.00 wita kemarin, dua trailer tersebut berhasil ditarik dari tempatnya macet dengan menggunakan alat berat milik Pemkab Jembrana. Dengan ditariknya biang kerok kemacetan tersebut, akhirnya kemacetan perlahan bisa terurai.

“ Kami sudah dua hari dua malam berada di TKP untuk mengatur lalu lintas. Kejadian seperti ini wajib kita atensi untuk mengurangi kemacetan,” terang Kasat Lantas Polres Jembrana AKP Heri Supriawan di lokasi kejadian.

Kedepannya pihaknya menghimbau kepada pengemudi kendaraan besar yang bermuatan berat untuk selalu waspada saat hendak melintas di jalan menikung dan menanjak.(Jsp)

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami