Edward Snowden, Person of The Year
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Beritabali.com, London. Selama dua tahun berturut-turut, sang peniup peluit yang bekas pakar teknologi informasi kontrakan Badan Keamanan Nasional (NSA) AS Edward Snowden, terpilih sebagai The Guardians person of the year 2013.
Lajang berusia 30 tahun yang membocorkan 200.000 berkas hasil penyadapan NSA atas telepon dan Internet yang dilakukan AS dan konco-konco baratnya, tercatat mendapat dukungan suara terbesar dalam pemilihan gelar sebagai orang yang paling berjasa versi koran Inggris The Gurdian.
Dari juri sebanyak 3.500 orang, Snowden meraup suara 1.445 atau lebih dari 40 persen dari total pemilih. Dalam hitungan detik, dari daftar 10 kandidat yang dipilih para penulis dan redaktur The Guardian, masuk nama Marco Weber dan Sini Saarela, aktivis Greenpeace yang memprotes tumpahan minyak di pengeboran Artik Rusia. Dua aktivis ini hanya menangguk 314 suara.
Paus Fransiskus mendapat 153 suara, sementara blogger dan penggiat kampanye anti-kemiskinan Jack Monroe meraih 144 suara. Kemenangan Snowden ini jauh meninggalkan suara yang diperoleh Bradley Chelsea Manning setahun silam.
Manning adalah tentara AS yang membocorkan spionase pemerintah AS kepada WikiLeaks dan kini meringkuk di penjara federal, tetapi ia adalah seorang banci dengan nama lain: Chelsea.
Agak aneh memang, tiba-tiba Snowden menyeruak dari pada enam bulan silam. Di luar AS nama Snowden tidak banyak didengar orang. Apalagi kinerja Badan Kemanan Nasional (NSA) AS yang mampu menggaruk informasi bak pukat harimau, menyaringnya, mengumpulkannya dan menyeleksi jejak digital personal jutaan individu di dunia.
Semuanya berubah drastis saat Snowden pada Mei silam terbang dari Hawaii ke Hong Kong dan bertemu dengan wartawan The Guardian Glenn Greenwood dan Ewen MacAskill serta pembuat film independen Laura Poitras. Snowden menyerakan berkas digital yang asalnya dari sumber yang sangat mengejutkan dari sisi teknologi penyadapan.
Snowden berhasil mencuri dokumen sadapan yang disedot langsung dari server perusahaan-perusahan teknologi AS; mencegat data dalam jumlah raksasa yang mengalir masuk dan keluar Inggris; meraup jejak digital jutaan telepon warga AS; segala upaya untuk memecahkan sistem enkripsi yang mendukung keamanan dan keselamatan Internet
Snowden segera kabur meninggalkan Hong Kong menuju Moskow karena sudah tahu ia diendus intel NSA dan CIA. Ia memilih Moskow, dengan harapan bakal sulit ditangkap, diekstradisi dan diadili di negaranya. Ia memilih jalan yang dipilih pendiri WikilLeaks Julian Assange yang kini ngendon di dalam kompleks Keduataan Besar Ekuador di London.
Upaya Snowden ini tentu menarik banyak pembaca The Guardian untuk memilihnya.[bbn/inilah.com]
Reporter: -