search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bali Harus Punya Pembangkit Listrik Non BBM
Selasa, 4 Februari 2014, 05:18 WITA Follow
image

beritabali.com/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Kebutuhan energi listrik di Bali dari tahun ke tahun semakin meningkat. Untuk menjamin ketersediaan energi listrik ke depan, Bali harus memiliki pembangkit listrik berbahan bakar non minyak (BBM) yang handal dan ekonomis. Hal ini disampaikan  General Manager PT. PLN (Persero) Distribusi Bali, Ida Bagus G. Mardawa, di Denpasar, Senin (3/2/2014).

Menurut Mardawa, beban puncak listrik di Bali kini mencapai 721 MW dari total daya tersedia sebesar 820 MW. Jumlah ini naik terus dari tahun sebelumnya dan akan semakin meningkat di tahun mendatang. Konsentrasi pemakaian listrik terbesar lebih banyak di wilayah selatan Bali, sementara di bagian timur dan utara Bali agak kurang.

Dengan adanya peningkatan kebutuhan listrik tiap tahunnya, maka tantangan ke depan yang dihadapai PLN Bali adalah soal pembangkit listrik. Jika tidak diupayakan pembangkit listrik baru, maka pasokan listrik di Bali bisa tidak mencukupi.

"Saat ini pembangkit listrik yang ada di Bali menghasilkan 800 mega watt, 600 mega watt bahan bakarnya pakai bbm, sisanya 200 megawatt non bbm, ini sangat tidak ekonomis, ini tantangan bagi kita di Bali. Ke depan, kita harus pastikan listrik di Bali cukup, handal, dan ekonomis, nggak boleh mahal, harus ganti pembangkit berbahan bakar minyak dengan non minyak,"jelasnya.

Menurut Mardawa, berbagai upaya dilakukan PLN untuk menyiapkan kebutuhan listrik di Bali seperti membangun kabel laut Jawa Bali yang nantinya akan memasok listrik ke Bali total 400 megawatt. "Juga yang sedang dibangun PLTU Celukan Bawang, pembangkit listrik tenaga uap berbahan bakar batu bara, memasok 3 kali 135 MW, akhir tahun ini sudah beroperasi satu. Celukan Bawang ini kita siapkan sebagai salah satu sumber utama listrik di Bali yang harganya murah,"ujarnya.

Selain kabel bawah laut dan PLTU Celukan Bawang, ke depan juga akan dibangun Bali Crossing, yakni transmisi listrik extra tinggi Jawa-Bali yang ditarget rampung 2017. Proyek Bali Crossing ini akan mengalirkan listrik sebesar 1800 MW dari Pulau Jawa.

"Selain itu juga akan dibangun PLTG dengan kapasitas 200 MW di daerah Sanggaran. Pembangkit listrik Geothermal Bedugul juga sudah memungkinkan untuk dimanfaatkan.  Dukungan masyarakat sangat dibutuhkan, tanpa listrik sulit bagi Bali untuk berkembang," ujarnya. 

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami