Pers Australia Bela Corby
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Pers Australia yang meliput Schapelle Corby, cenderung memberikan pembelaan kepada si 'Ratu Narkoba'. Hal tersebut antara lain tercermin dari isi liputannya, baik sebelum sampai dengan waktu pembebasannya pekan lalu. Sebelum dibebaskan, sebuah blog khusus yang didedikasikan untuk Corby menulis semacam 'advertorial'. Kalimat-kalimatnya cukup menyentuh dan provokatif. Seperti: "Schapelle Membutuhkan Bantuan Anda". "Tolong Selamatkan Schapelle Sebelum Tindakan Anda Terlambat".
Pada bagian lainnya ditulis kalimat-kalimat yang cukup tendesius. "Ini Merupakan Pengadilan Yang Tidak Adil.... Sebuah Konspirasi Internasional.... Bagaimana Mungkin Seorang Wanita Muda Dijatuhi Hukum 20 Tahun....." Blog tersebut dilengkapi sejumlah gambar Corby yang sedang berada di balik terali besi. Dalam pemahaman media Australia, penulisan nama pertama atau panggilan (Schapelle) dan bukan marga (Corby) cukup mencerminkan media itu relatif dekat dengan si obyek penulisan.
Setelah dibebaskan, Corby antara lain dilaporkan, wanita berusia 36 tahun itu, sudah mengenakan cincin tunangan. Calon suaminya, Beny Panagian, lelaki Indonesia yang menjadi sahabat karibnya di penjara Kerobokan. Media Australia tak luput memuat gambar para wartawan Australia yang dengan setia menunggu berjam-jam, di vila tempat Corby bersama Mercedes Corby, sang kakak yang menikah dengan lelaki asal Bali.
Penantian itu untuk menggambarkan betapa media Australia telah menempatkan Corby sebagai sosok penting bagi sebuah liputan di luar Australia. Liputan media Australia yang pro Corby, cukup kontras dengan sikap media-media Indonesia.
Secara tersirat, Corby dikesankan sebagai seorang penjahat atau wanita yang paling berbahaya. Sudah divonis bersalah, namun tidak mau meminta maaf.
Reporter: bbn/net