search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Konflik Hotel LV8 Mulai Memanas
Kamis, 17 April 2014, 16:31 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Kisruh perebutan atas Hotel LV8 yang berada di Loloan Yeh Poh ini bak api dalam sekam, yang siap mencuat ke permukaan. Masalah hotel yang berada di Banjar Tegal Gundul, Desa Tibubeneng, Kuta Utara ini, bermula dengan kedatangan ‘tamu aneh’ yang belakangan akhirnya tidak mau membayar sewa hotel sejak sejak 13 Desember 2013 hingga kini.

Tamu tersebut berjumlah empat orang dan ber-KTP asal NTT menginap di dua kamar. Mereka adalah Jongki Fridik Asadoma SSos, Jayakusuma Wagang, Vincensius E, dan Abdul Kadir Duka. Sesuai laporan Chief Security Hotel LV8, I Gede Ketut Yoga Semadi, para tamu itu mengatasnamakan Victor Laiskodat.

Lena Chandra yang menjadi owner Hotel LV8 lewat bendera PT Bali Unicorn, melalui perusahaan DC-1 Holding PTE Limited berkedudukan di Singapura ini, merasa ada yang tak beres dengan tamu yang bertahan di hotel hingga kini. Guna mengatasi masalah tersebut, Lena Chandra akhirnya menunjuk  Humphrey R Djemat sebagai pengacara. Dan, selanjutnya mengumumkan di media massa soal  kepemilikan yang sah berdasarkan hukum resor tersebut. Namun, upaya tersebut tidak mendapat tanggapan. Bahkan belakangan justru ada pengambilalihan manajemen sepihak, di mana posisi General Manager Affair LV8 diambil Yongki Dale.

Suasana semakin kurang kondusif. Pasalnya, puluhan orang yang disebut-sebut dari salah satu Ormas besar di Bali, Selasa (15/4) lalu, mendatangi Hotel LV8. Kedatangan massa berbadan tegap berpakaian adat ringan ini mendampingi Humphrey R. Djemat, pengacara Lena Chandra, owner Hotel LV8. Suasana sempat memanas karena Yongki Dale meminta Humphrey agar meninggalkan hotel. Satu kompi Dalmas Polres Badung disiagakan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya gesekan.

Sebelumnya, Humphrey bersama massa sempat melakukan koordinasi di Kantor Perbekel Tibubeneng. Hadir di lokasi Kapolsek Kuta Utara Kompol Reinhard Habonaran Nainggolan, Perbekel Tibubeng I Made Kamajaya, serta anggota DPRD Badung I Wayan Puspa Negara.

Pada pertemuan tersebut,  kuasa hukum owner Hotel LV8 mengatakan, pihaknya nermaksud melakukan mediasi dengan sekelompok orang yang tinggal di hotel yang hingga kini tidak mau membayar. Humphrey mengatakan ulah seperti itu  sebagai upaya pendudukan paksa yang telah dilakukan sejak Desember 2013. Humphrey menegaskan pihaknya ingin bicara baik-baik dengan pihak-pihak yang di hotel, agar masalahnya tidak makin berlarut.

Setelah koordinasi usai, pengacara bersama massa berpakaian adat ringan, menuju hotel dan langsung masuk ke lobi. Kondisi ini sempat membuat panik karyawan. Aparat kepolisian akhirnya meminta massa untuk keluar dan menunggu di depan lobi hotel. Sempat terjadi pembicaraan antara pengacara dengan Yongki selaku perwakilan managemen hotel.

Sambil menunjukan sejumlah dokumen yang menunjukkan kepemilikan hotel atas nama Lena Chandra, Humprey menegaskan pihaknya mengharapkan masalah diselesaikan secara benar, bukan dengan cara-cara diluar hukum, seperti melakukan penguasaan secara fisik.  Menanggapi tudingan tersebut, Yongki menunjukkan surat dari pihak Lena Chandra yang memuat bahwa terhitung tanggal 22 Februari 2014, pihak Lena Chandra tidak bertanggung jawab atas segala bentuk pemesanan ataupun pembayaran atas barang atau jasa melalui suplayer terkait.

Yongki mengklaim bahwa surat itu  sebagai bukti penyerahan sepenuhnya tanggung jawab Hotel LV8 dari pihak Lena Chandra. Kedua pihak ini sempat bersitegang, dan kepolisian langsung menengahi. Melihat situasi semakin panas, Kabag Ops Polres Badung Kompol IB Swastika meminta pengacara bersama massa yang dibawanya untuk keluar hotel guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Tak beberapa lama akhirnya rombongan pengacara ini meninggalkan hotel.

 

Dialog pun mentok. Namun, sejumlah pria berbadan tegap masih berada di kawasan Hotel LV8.

 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami