Seorang pemuda penuh tato dengan membawa tombak tewas bersimbah darah tergeletak di depan Kantor DPD Golkar di Jalan Surapati, Denpasar, Bali pada Kamis (15/5/2014) tengah malam. Petugas dari polresta Denpasar yang mendatangi lokasi langsung melakukan olah TKP dan memeriksa saksi-saksi. Kapolresta Denpasar, Kombes Djoko Hariutomo menyatakan belum dapat memberi keterangan lebih jauh tentang peristiwa jelang Pilpres ini karena minimnya saksi. Jasad korban selanjutnya kita evakuasi ke RSUP Sanglah Denpasar.

"Selain itu, korban sama sekali tak membawa identitas diri sehingga dugaan awalnya kita belum tahu. Tapi terjadi pembunuhan dan korban luka dari leher belakang tembus ke pipi sebelah kiri. Nanti kita kembangkan sambil menunggu hasil otopsi," ujar Djoko di lokasi kejadian.
 
Salah seorang warga yang tak mau disebutkan namanya menuturkan korban yang menggunakan celana training biru dan menggunakan kaos hitam  ini sempat terlibat perkelahian dengan seseorang yang belum diketahui identitasnya.
 
Saat kejadian, ia mengaku sedang naik motor melihat sesorang melarikan diri dari depan Kantor DPD Golkar Bali. Seorang misterius itu kemudian pergi naik motor rekannya yang saat itu sudah menunggu di depan SMP 1 Denpasar. "Saya lihat ada orang yang meronta-ronta dengan banyak darah sambil bawa tombak di depan kantor Golkar," jelas warga di TKP.

Beberapa warga yang juga mengetahui kejadian sadis ini sempat berusaha menolong korban yang belum diketahui identitasnya. Naas, korban yang memiliki tato di seluruh tubuhnya akhirnya tewas tak tertolong. "Korban sempat mau ditolong warga, namun korban keburu meninggal," ucapnya.

Sementara di sebelah mayat korban di temukan tombak runcing dengan panjang sekitar 1,5 meter. Saat ditemukan korban dalam posisi tertelungkup dengan luka sabetan di leher belakang. Tidak jauh dari lokasi penemuan mayat korban juga ditemukan motor Honda Vario DK 8308 AX. "Spakboard belakang sepeda motor yang diduga milik korban terdapat stiker bertuliskan salah satu ormas di besar di Bali," tuturnya.

Tidak hanya itu, bercak darah korban juga ditemukan di sebelah barat mayat atau di depan Halte surapati I. Kuat dugaan, korban sebelumnya berkelahi dengan sesorang hingga akhirnya korban meregang nyawa. Warga lainnya juga sempat melihat korban berkeliling di Lapangan Puputan sambil membawa tombak.

"Saya sempat lihat korban jalan-jalan keliling lapangan Puputan ini sambil membawa tombak," tandasnya.