search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Wujudkan Bandara Baru, 600 Hektar Laut Kubutambahan Direklamasi
Jumat, 22 Agustus 2014, 07:56 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Reklamasi seluas 600 hektar akan dilakukan di laut pesisir Kubutambahan Buleleng, untuk mewujudkan bandara baru di Buleleng Bali. Reklamasi diperkirakan akan membutuhkan 134 juta kubik tanah dengan kedalaman tidak lebih dari 100 meter.

Hal ini terungkap, saat pemaparan konsep bandara baru di Bali, oleh konsultan Kanada Airport Kinesis, di kantor Gubernur Bali.

Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, mengapresiasi dan memuji konsep Bandara baru yang diajukan oleh konsultan asal Kanada Airport Kinesis. Hal itu disampaikannya ketika mendengarkan paparan dari konsultan yang dipimpin oleh Komisioner Perdagangan, Kedutaan Besar Kanada, Tommy Ruslim di ruang kerja Gubernur, Rabu (20/8/2014).

Menurut Pastika, setelah tujuh kali memaparkan konsep pembangunan Bandara, akhirnya konsep terakhir ini dinilai sudah mendekati sempurna dan bisa diterapkan. Pastika sendiri setuju dengan ide pembangunan Bandara yang sudah ditentukan di Kubutambahan itu di atas laut dengan mereklamasi lautan sekitar 600 hektar, karena tidak akan mengorbankan lahan pertanian di sekitarnya.

“Bandara sendiri sudah pasti ditentukan di Kubutamban, dan di sana banyak terdapat lahan persawahan kelas 1, jadi jika sampai dikorbankan dikhawatirkannya akan mengganggu produksi pangan di sana,” jelasnya. Untuk memperdalam kajian dari Airport Kinesis Canada, Pastika meminta agar dipastikan survey tentang kedalaman laut di sana, karena menurutnya perairan di sekitar Kubutambahan sangat dalam dan ombaknya cukup besar, agar tidak mengganggu pembangunan Bandara.

Lebih lanjut, Pastika meminta kepada pihak konsultan untuk mempersiapkan pemaparan yang lebih mendetail tentang dana, management dan masa depan Bandara jika dibangun, karena menurutnya pembangunan proyek ini harus benar-benar menguntungkan Bali.

“Saya minta kejelasan dari anda, nilai lebih apa yang bisa anda tawarkan kepada kami, karena selain Airport Kinesis Canada masih akan ada dua konsultan lagi akan bersaing,” tambahnya.

Selain masalah teknis, Gubernur juga menyoroti masalah administrasi yaitu persetujuan dari Kementrian Perhubungan. Dia mengkhawatirkan dengan masa transisi politik sekarang ini berpengaruh terhadap kelancaran administrasi di kementrian terkait. “Jika sudah turun dari Kementrian Perhubungan, pasti saya terbitkan surat rekomendasi untuk anda dan konsultan lainnya,” tandasnya.

Sementara itu, perwakilan dari Airport Kinesis Canada, Shad Serroune, memaparkan penyempurnaan konsep pembangunan Bandara di Bali Utara. Dengan mengusung nama Dwijendra International Airport, pembangunan bandara ini bertujun untuk mengatasi kekroditan di wilayah Balil Selatan.

Pembangunan Bandara yang rencananya akan mereklamasi lautan ini, diperkirakan akan membutuhkan 134 juta kubik tanah dengan kedalaman tidak lebih dri 100 meter. Lebih lanjut dia menjelaskan, selain membangun Bandara, Airport Kinesis memberikan penawaran yang lebih, yaitu pembangunan rumah sakit, pusat Pendidikan dan Pelatihan tentang kedirgantaraan, dan pembangunan serta pengoperasian Bandara akan mengusung konsep ramah lingkungan.

Selain itu, Shad Seraounne juga menjanjikan pembangunan Bandara ini akan membuka banyak lowongan pekerjaan bagi tenaga kerja lokal. Rencananya selain melayani penerbangan domestik, Bandara ini juga akan melayani penerbangan internasional. Dia meyakinkan jika surat ijin dari Kementrian Perhubungan bisa terbit bulan oktober 2014, maka jika terpilih pengerjaan bisa dilaksanakan awal tahun depan.

Mengenai masalah administrasi, Gubernur meminta pihak Airport Kinesis bekerja bersama dengan pemprov Bali memantau surat ijin di kementrian Perhubungan, agar bisa cepat terealisasi.

Pertemuan pada pagi itu juga dihadiri oleh Asisten Ketataprajaan Dewa Putu Eka Wijaya Wardana, SH, MH, Kepala Bappeda Prov Bali, Putu Astawa beserta Karo Humas prov Bali, Dewa Gede Mahendra Putra.

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami