Anas Sebut Uang Pembelian Mobil Harrier dari SBY
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrium mengungkapkan bahwa uang DP pembelian mobil Harrier berasal dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hal itu diungkapkannya saat menjalani sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (4/9/2014) malam. Anas menyebut uang sebesar Rp 200 juta untuk panjer atau DP (down payment) pembelian mobil Toyota Harrier B 15 AUD kemudian diserahkan ke Muhammad Nazaruddin.
Di hadapan majelis hakim, Anas yang diperiksa sebagai terdakwa itu mengaku diberikan uang Rp250 juta sebagai imbalan meraih penghargaan juru bicara terbaik pada pemilihan presiden lima tahun silam.
"Rp200 juta yang saya berikan kepada Nazaruddin, bahwa untuk DP itu adalah bagian dari Rp250 juta yang diberikan dari SBY," ungkap Anas.
Pemberian uang oleh SBY tersebut terjadi pada Agustus 2009, dan disaksikan ibu negara Ani Yudhoyono.
"Yang menyaksikan ibu," ucap Anas.
"Ibu siapa?" tanya Hakim Anggota Prim Haryadi.
"Ibu Ani," jawab Anas.
Kronologi Pemberian Uang Dari SBY ke Anas
Anas Urbaningrum mengaku uang pembelian mobil Harrier yang diduga gratifikasi proyek Hambalang, berasal dari Presiden SBY. Anas pun meceritakan kronologi pemberian uang tersebut.
"Saya waktu itu dipanggil ke Cikeas. Di sana bertemu Pak SBY. Uangnya diberikan secara tunai," ujar Anas di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (4/9/2014) malam.
"Kenapa tidak ditransfer saja?" tanya Hakim Anggota Prim Haryadi.
"Ya enggak mungkin, kan saya minta begitu. Kan Pak SBY beri uangya, masa saya minta ditransfer saja. Kan enggak mungkin," jawab Anas.
Dalam kesempatan ini Anas juga mengutarakan, saat itu dia diminta menceritakan pembelian mobil Toyota Harrier ke SBY. Anas menjelaskan soal asal muasal soal pembelian mobil itu.
"Saya sampaikan, pak, saya ini kabarnya itu dituduh menerima mobil Harrier dari proyek Hambalang, dari Adhi Karya, padahal mobil itu saya beli dengan uang muka yang bapak berikan pada bulan Agustus 2009, setelah pilpres," kata terdakwa itu, mengingatkan.
Anas sempat meminta kepada SBY supaya menjelaskan hal itu kepada KPK. "Karena itu saya bilang mohon maaf jika suatu hari diperlukan mohon bapak berkenan," ungkap Anas.
"Beliau bilang, yang kapan Nas," tuturnya.
Anas tak heran SBY menegaskan hal itu. Pasalnya, SBY sering memberikan uang kepadanya. Salah satunya saat Anas akan pergi ke daerah pemilihannya pada pileg 2009.
"Maksudnya beliau kan berikan beberapa kali kepada saya. Saya bilang yang setelah pileg,"
"Contoh yang mulia, waktu itu kunjugan roadshow Febuari atau Maret 2009 di Jawa Timur, saya diminta temani beliau. Kemudian saat makan di Hotel Shangrila, saya sampaikan saya mau berangkat ke dapil setelah ini. Beliau ngasih bekal saya untuk ke dapil," tambahnya.
Hakim sempat menyindir pemberian uang dari SBY ke Anas. Hakim menganggap pemberian itu sebagai bentuk rasa sayang SBY kepada Anas.
"Makanya beliau nanya yang kapan Nas, berarti anda kesayangan beliau ya?," tanya hakim.
"Iya yang mulia. Saya juga sayang sama beliau," jawab Anas yang disambut gelak tawa pengunjung sidang.
Reporter: bbn/net