Warga Keluhkan Buruknya Layanan IRD RS Sanglah
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Warga mengeluhkan buruknya pelayanan di Instalasi Rawat Darurat (IRD) Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Provinsi Bali. Pelayanan paramedis dinilai kurang sigap melayani pasien. Sarana IRD seperti dipan untuk pasien, juga masih kurang memadai.
"Saya merasa kecewa dengan pelayanan paramedis di IRD Sanglah. Karena kurang sigap saat menerima pasien dalam keadaan kegawatdaruratan. Di samping itu juga kekurangan dipan bagi pasien yang masuk IRD," ucap seorang warga, Putu Widia di Sanglah, Kota Denpasar, Senin (22/9/2014).
Menurut Widia, dirinya bahkan melihat ada pasien datang dalam keadaan pingsan, tapi petugas IRD Sanglah kelihatan tidak sigap. Pengantar pasien pun dibuat bingung dengan sikap paramedis yang kurang tanggap dengan kondisi pasien tersebut. Padahal mereka sangat memerlukan pertolongan dalam menyelamatkan nyawanya.
"Pelayanannya semakin buruk di IRD Sanglah. Padahal pihak rumah sakit dengan bangganya mengatakan di media massa mendapatkan penghargaan dari Kementerian Kesehatan dan lembaga terkait. Tapi kenyataannya pasien yang terlantar, dan pasien yang tidak mendapat layanan dengan baik, masih kerap terjadi," ucapnya.
Terkait persoalan ini, anggota DPRD Bali Gusti Putu Widjera mendesak RSUP Sanglah dan pemerintah pusat untuk melakukan pembenahan manajemen, sehingga pelayanannya menjadi lebih baik.
"Saya berharap RSUP Sanglah melakukan pembenahan manajemen dan kesigapan dari para medis dalam menanggulangi pasien yang berkunjung ke rumah sakit tersebut," katanya.
Selama ini, kata dia, pihak RSUP Sanglah selalu mengatakan tidak ada masalah dalam menangani pasien, tetapi kenyataannya ada masyarakat mengeluhkan pelayanannya belakangan ini.
"Kenyataannya warga yang berkunjung ke RSUP keluhkan pelayanannya. Bahkan bangsal rawat inap sampai kekurangan. Padahal ini adalah rumah sakit milik pemerintah pusat dan didanai dari APBN," katanya.
Ia mengharapkan manajemen RSUP untuk melakukan pembenahan dan mengusulkan anggaran ke pemerintah pusat untuk melengkapi fasilitas yang selama ini belum memadai.
"Kalau kesannya seperti ini, bagaimana bila ada wisatawan asing yang berobat ke IRD. Ini jelas merusak citra pariwisata Bali," katanya.
Reporter: bbn/net