Perguruan Tinggi Harus Ciptakan Inkubator Bisnis
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Perguruan Tinggi di Indonesia diharapkan mampu menciptakan inkubator bisnis untuk menghasilkan wirausaha handal. Dengan adanya inkubator di perguruan tinggi, diharapkan para lulusan akan mampu menciptakan lapangan kerja, bukan lagi sebagai pencari kerja.
Hal ini disampaikan Iga Mai Sukariyati, Asdep Inovasi Teknologi dan Rekayasan Industri, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, saat melakukan kunjungan ke STMIK Primakara, Denpasar, Bali, Kamis (20/11/2014).
Dalam kunjungan ini, tim dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI melihat berbagai fasilitas di kampus STMIK Primakara seperti lab bahasa, lab riset e-government, hingga inkubator bisnis yang menjadi andalan kampus STMIK Primakara. Usai kunjungan, Iga Mai Sukariyati menyatakan kekagumannya dengan perkembangan pesat dari STMIK Primakara.
"Tadinya saya tidak punya gambaran seperti ini, baru berdiri satu tahun lebih, tapi perkembangannya sudah amat pesat, yang lain lain sangat lambat. Ini pesat sekali perkembangannya, sangat bagus," ujarnya. Terkait fasilitas inkubator bisnis di STMIK Primakara, Iga berharap ini bisa menjadi contoh bagi kampus lainnya di Bali.
" Karena kita harapkan perguruan tinggi bisa menciptakan inkubator bisnis untuk menciptakan wirausaha yang lebih cepat, lebih banyak. Tentu saja usaha yang berbasis teknologi, karena persaingan sekarang ini persaingan teknologi. Kalau tidak kita akan ketinggalan," ujarnya.
Ketua Yayasan Primakara, Made Artana, menyatakan, inkubator bisnis atau pusat pengembangan dan pembinaan para calon wirausaha di STMIK Primakara bukan asesoris semata, tapi menjadi bagian penting dari proses belajar di kampus.
"Kita concern pada pembinaan, seperti pembinaan apa yang kita berikan dan fasilitas apa yang kita berikan. Mahasiswa STMIK Primakara yang masuk ke inkubator bisnis sebagai calon wirausaha, ke depan diharapkan bisa lebih sukses peluang bisnisnya dibanding saat ini,"ujarnya.
Kementerian Perekonomian, kata Artana, sangat membuka peluang sinergi dengan Primakara. "Kita melihat, konsep inkubator bisnis ini relatif baru di Indonesia, mereka senang dengan inkubator bisnis kita,"ujarnya.
Direktur STMIK Primakara, I Putu Agus Swastika, M.Kom, menambahkan, keberadaan inkubator bisnis di Primakara, terintegrasi atau menyatu dengan kurikulum kampus. Dalam kurikulum ini mahasiswa mendapat materi tentang kewirausahaan dan technopreneurship.
"Mindset (polapikir) diubah dari pencari kerja menjadi wirausaha atau pencipta lapangan kerja. Kita menyebutnya technoprenurship. Diharapkan setelah masuk inkubator, para mahasiswa nantinya tidak lagi mencari pekerjaan, tapi punya usaha sendiri,"ujar Agus. Inkubator Bisnis STMIK Primakara juga berkolaborasi dengan berbagai komunitas yang ada di Bali, sehingga iklim usaha digital ini bisa tumbuh di Bali.
Reporter: bbn/psk