Putu Suasta: Pasek Tidak Punya Kekuatan Jadi Ketum Demokrat
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Ketua Bapilu DPP Partai Demokrat, Putu Suasta, meminta politisi Demokrat Gede Pasek Suardika sadar diri dan mengurungkan niatnya melawan SBY dalam pemilihan Ketum Demokrat pada Kongres 2015 nanti.
"Pasek ibarat kendaraan CC nya kecil, jadi tidak cocok jadi Ketum. Kalau CC nya kecil tentu kekuatannya lemah dan kurang kuat," ujar Putu Suasta di kantor DPD Partai Demokrat Denpasar, Senin 22 Desember 2014.
Bagi Suasta, Pasek yang dinilai lemah belum bisa mengelola partai politik. Menurutnya, jika hendak menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, Pasek harus memiliki jaringan yang kuat, serta modal uang yang kuat.
"Pasek CC nya kecil jadi tidak bisa mengelola Partai Politik. Orang-orang yang kurang kuat tidak bisa memimpin partailah," sindirnya. Berbeda dengan Pasek, Suasta yang kerap keliling ke daerah-daerah menilai SBY memiliki magnet yang besar jadi sangat cocok memimpin kembali partai berlambang mercy tersebut.
"Partai Demokrat mau buat double track. Kita menargetkan 2015 banyak kader menjadi kepala daerah, sehingga pada 2019 Partai Demokrat kembali jaya dan memimpin bangsa," tandasnya. Sementara Ketua DPD Partai Demokrat Bali Made Mudarta tidak merasa risau jika politisi Demokrat Gede Pasek Suardika menatang SBY dalam perebutan posisi Ketua Umum Partai Demokrat.
"Saya yakin SBY akan terpilih jadi Ketum Demokrat. Bahkan 100 persen kader didaerah-daerah akan memilih beliau. Dia (Pasek) mau terkenal, jadi ya biasa menantang Pak SBY yang sudah terkenal," kata Ketua DPD Partai Demokrat Bali, Made Mudarta di kantor DPD Partai Demokrat Denpasar, Senin 22 Desember 2014.
Mudarta meminta Pasek agar berpolitik yang cerdas dan santun. Ia juga meminta Pasek agar memaparkan visi misi kalau mau jadi Ketum Partai Demokrat. "Dia (Pasek) mau ambil panggung. Kalau merasa mampu dan serius, tolong paparkan visi misi mau dibawa kemana Partai Demokrat kedepan," tegas Mudarta.
Mudarta tidak melarang setiap kader mencalonkan diri jadi Ketum dalam Kongres 2015 nanti, sepanjang memenuhi aturan partai. Menurutnya, yang berdaulat dalam pemilihan Ketum nanti dalam Kongres adalah peserta yang memiliki hak suara.
"Sepanjang memenuhi aturan, siapapun bisa mengajukan dan mendaftarkan diri sebagai Ketum. Namun, aspirasi kuat dan berkembang dari kader didaerah agar posisi Ketum tetap diduduki SBY," pungkas Mudarta.
Reporter: bbn/rob