STMIK Primakara Resmikan Pusat Inovasi Indonesia Timur
Senin, 21 September 2015,
15:25 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. STMIK Primakara hari ini Senin (21/9/2015) meresmikan Pusat Inovasi Primakara di kampus setempat di Jalan Tukad Badung Denpasar Bali. Pusat Inovasi ini diharapkan akan menjadi Pusat Inovasi Indonesia bagian timur, khususnya di bidang ekonomi kreatif dan inovasi.
Acara peresmian Pusat Informasi ini antara lain dihadiri Deputi Kepala BPPT Bidang Pengkajian Kebijakan dan Teknologi, Dr Tatang A. Taufik, Tokoh masyarakat Kota Denpasar yang juga Walikota Denpasar periode 2010-2015 Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, Ketua Yayasan Primakara Made Artana, Ketua STMIK Primakara I Putu Agus Swastika, dan undangan lainnya.
Dalam kesempatan ini, Deputi Kepala BPPT Bidang Pengkajian Kebijakan dan Teknologi, Dr Tatang A. Taufik menyatakan, dengan adanya Pusat Inovatif, kampus STMIK Primakara Bali kedepan diharapkan akan menjadi pelopor industri kreatif di Bali dan Indonesia.
"Kunci kemajuan Kota Denpasar atau Bali atau Indonesia adalah keratifitas dan inovasi. Apakah kita bisa kreatif dan inovatif atau tidak?,"ujarnya.
Dengan adanya Pusat Inovasi di Kampus STMIK Primakara, Tatang menantang para mahasiswa agar bisa menjadi pengusaha yang sukses.
"Bagi para lulusan kampus ini (Primakara) saya tantang minimal 50 persen harus bisa jadi pengusaha. Lulusan kampus nantinya tidak hanya punya sertifikat sarjana, tapi juga punya sertifikat kepemilikan perusahaan,"ujarnya.
Tantangan kedepan dan terdekat yang dihadapi lulusan perguruan tinggi, ujar Tatang, adalah era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
"Tantangan persaingan MEA ini sudah di depan mata. Semoga peremian pusat inovasi Primakara bisa menjawab semua tantangan itu.
Pusat Inovasi yang diresmikan di kampus Primakara menurut Tatang sangat penting, untuk upgrade atau perbaikan bisnis yang ada agar bisa semakin berkembang, untuk mengembangkan bisnis inovatif yang baru, dan ketiga untuk mendapat investasi dari luar.
"Ini sangat penting ada di lingkungan kampus, karena kampus merupakan pelopor berkembangnya industri kreatif,"ujarnya.
Tokoh masyarakat Kota Denpasar yang juga Walikota Denpasar periode 2010-2015 Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, menyatakan, Pusat Inovasi di lingkungan kampus sangat tepat karena inovasi memang ada di tangan anak muda yang kreatif.
"Saat ini kita berada di era kreatif, jadi kita harus sudah mulai. Pusat Inovasi di Primakara penting, bagaimana agar inovasi nantinya bisa bermanfaat bagi kita semua,"ujarnya.
Rai Mantra mencontohkan layanan aplikasi ojek online yang cukup berhasil saat ini. Inovasi tersebut, kata Rai Mantra juga bersumber dari inovasi lingkungan kampus.
"Bagaimana mengintegrasikan teknologi pada aspek bisnis yang ada, contohnya Gojek itu. Sebuah inovasi yang bermanfaat bagi orang banyak," ujarnya.
Inovasi dan kreativitas, sambung Rai Mantra, akan bisa membuka peluang usaha baru di Bali, sehingga tidak hanya bertumpu pada sektor pariwisata.
"Bagaimana kita membuat lapangan kerja baru. Untuk menunjang itu, satu-satunya jalan adalah lewat ekonomi kreatif. Soal inovasi ini yang penting bagaimana agar inovasi bisa bermanfaat bagi masyarakat secara public value. Yang penting bisa menciptakan iklim bisnis dan lapangan usaha sehingga berdampak bagi sektor lain. Jangan melulu bertumpu pada pariwisata, harus diversivikasi ke ekonomi kreatif,"ujarnya.
Ketua Yayasan Primakara Made Artana menyatakan, Pusat Inovasi Primakara terwujud berkat dukungan dari BPPT.
" Pusat Inovasi ini konsepnya bagaimana kita nanti bisa mengkomersilkan kreatifitas. Untuk itulah kita siapkan struktur yakni harus ada creatif centre, ada inkubator, serta ada creatif capital (komersialisasi),"ujarnya.
Sementara Ketua Ketua STMIK Primakara I Putu Agus Swastika, menyatakan, sejak awal bersiri kampus Primakara merupakan kampus yang menekankan semangat atau jiwa Technopreneurship.
" Sejak sementer 3 mahasiswa Primakara sudah punya mindset (cara pikir) untuk jadi pengusaha. Negara kita akan bisa jadi negara makmur jika jumlah pengusahanya melampaui 2 persen total jumlah penduduk,"ujarnya. [bbn/psk]
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/psk