search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Penolakan Reklamasi, Koster Diminta Jangan Khianati Rakyat Bali
Selasa, 5 April 2016, 06:05 WITA Follow
image

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Sorotan terhadap nama Wayan Koster, Ketua DPD PDIP Bali makin kuat.  Selain didesak agar penolakan reklamasi Teluk Benoa dibahas dan diputuskan dalam Rakerda, Koster juga diminta jangan sampai menjadi ‘’pengkhianat’’ rakyat Bali yang menolak reklamasi. Apapagi, Koster sudah pernah terkesan ‘’lepas tangan’’ dalam pernyataan bulan Mei 2015, yang menyatakan bahwa Reklamasi Teluk Benoa bukan lagi urusan PDIP.
 
Selain membela kepentingan rakyat Bali yang telah memilih PDIP dalam pemilu lalu, Koster juga diminta tetap menyampaikan fakta lapangan, berupa penolakan massif rakyat Bali terhadap reklamasi Teluk Benoa. Jangan dikurang-kurangi dan tidak perlu ditambah. Sampaikan secara obyektif ke Ibu Megawati, selaku pendiri PDIP yang sangat disegani rakyat Bali. Tapi, keseganan akan sirna bilamana Koster tidak memberi informasi obyektif, lalu Ibu Megawati membuat keputusan yang merugikan rakyat Bali.
 
Pernyataan itu dilontarkan beberapa tokoh masyarakat Bali yang menolak reklamasi Teluk Benoa, dengan segudang alasan yang mereka yakini sangat obyektif, selain bersifat subyektif khususnya menyangkut keyakinan agama serta citarasa budaya yang memang tidak bisa diobyektivikasi.
 
Diantara mereka adalah Gusti Kade Sutawa, tokoh  yang aktif memimpin berbagai organisasi seperti Aliansi Masyarakat Pariwisata Bali, termasuk pernah menjadi Relawan Jokowi-Jusuf Kalla dalam pilpres lalu. Ada juga komentar dari  Made Suryawan dari Forum Studi Majapahit, Wayan Muliana dari Yayasan Eling Nusantara, Agung Suryawan Wiranata dari Parasparos Bali maupun Putu Wirata Dwikora yang Ketua Bali Corruption Watch.
 
‘’Rakyat Bali memantau tindak-tanduk partai, khususnya petingginya, lebih khusus di Bali, Bapak Wayan Koster yang menjadi Ketua DPD PDIP. Terus terang, rakyat sudah bingung dan skeptic membaca pernyataan Pak Koster. Seperti ketika pernah mengataka bahwa reklamasi Teluk Benoa bukan urusan PDIP. Itu pendapat yang tidak bertanggung jawab, tidak memahami filosofi berdirinya partai, dan bisa sangat mempermalukan pendiri PDIP,’’ ujar Made Suryawan.
 
“Reklamasi Teluk Benoa adalah urusan dan tanggung jawab PDIP, tanggung jawab Saudara Koster sebagai ketua, dan juga tanggung jawab pengurus lainnya, dan partai-partai lain yang mendapat dukungan rakyat. Bagaimana Koster mau melepaskan dan memisahkan PDIP dengan rakyat, ketika ada masalah reklamasi seperti sekarang?’’ kata Gusti Kade Sutawa dan Agung Suryawan Wiranata
 
‘’Rakerda PDIP ini merupakan kesempatan emas bagi PDIP kalau masih mau mendengar suara rakyat Bali. Mereka menolak reklamasi Teluk Benoa, dan tidak ada argument apapun bagi PDIP untuk mengabaikan suara mereka. Begitu juga partai-partai lainnya. Kalau kesempatan bagus ini dilewatkan, jangan salahkan kalau rakyat semakin tidak percaya kepada partai politik, semakin tidak percaya pada politisi dan figur-figurnya, termasuk pada Saudara Wayan Koster. Rakyat hanya menuntut batalkan reklamasi, batalkan Perpres 51/2014, dan kembalikan Teluk Benoa sebagai Kawasan Konservasi dan juga Kawasan Suci,’’ kata Putu Wirata.[bbn/rls]

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami