Banyak Sekolah Rusak, Full Day School Tidak Cocok di Indonesia
Kamis, 11 Agustus 2016,
06:10 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, TABANAN.
BeritaBali.com, Tabanan. Meski wacana penerapan Full Day School (FDS) sudah dicabut, namun wacana terhadap rencana dari menteri pendidikan Muhadjir Effendy menerapkan Full Day School terus berlanjut.
Pakar Pendidikan Tabanan Prof Drs I Ketut Sarna, menilai rencana itu belum siap diterapkan di Indonesia. Karena menurut dewan pakar Klinik Pendidikan Tabanan ini, sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah di seluruh Indonesia belum memadai.
“Konsep full day school ada di negara-negara maju. Mereka telah memiliki sarana dan prasarana pendidikan yang lengkap di sekolah,” jelasnya.
Sedangkan di Indonesia, masih banyak sarana dan prasarana yang belum maksimal. Dan tidak bisa dipungkiri masih banyak sekolah yang gedungnya rusak tidak layak untuk digunakan sebagai tempat belajar mengajar.
“Ini persoalan yang dihadapi di negeri kita,” tandasnya.
Beda dengan negara maju seperti Australia, sekolah di sana sudah sebagai taman belajar yang menyenangkan. Seluruh fasilitas tersedia di sana, mulai dari ruang kelas yang lengkap, lab, hingga perpusakaan tersedia.
Begitu juga dengan lokasi sekolah dan rumah sangat jauh sehingga anak-anak tinggal seharian di sekolah beraktifitas, belajar mengajar.
“Sosial budaya juga menjadi kendala penerapan full day school,” tandasnya.
Ia menilai saat ini rencana penerapan full day school belum bisa diterapkan.
Hal senada diungkapkan Ketua Dewan Pendidikan Tabanan I Wayan Madra Suartana. Ia menilai orang tua dari anak-anak sekolah yang ada di pelosok desa masih membutuhkan bantuan anaknya untuk bekerja di kebun atau di sawah.
“Ini realita yang tejadi di desa. Anak-anak sepulang sekolah biasanya membantu orang tuanya yang memiliki sawah ataupun kebun,” jelasnya.
Apabila program full day school diterapkan sangatlah belum siap. [bbn/nod/psk]
Berita Tabanan Terbaru
Reporter: bbn/psk