search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Beri Solusi Pencinta Hewan yang Sibuk, Startup Digroofy Bisa Hasilkan 12 Juta Sebulan
Sabtu, 29 Oktober 2016, 17:25 WITA Follow
image

Beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Berawal dari kegalauan beberapa pemilik anjing dan kucing, yang karena kesibukan tidak sempat membawa kucing atau anjingnya ke Pet Shop, ditangkap oleh Ida Bagus Kresna Sudiatmika.

Kresna adalah mahasiswa Teknik Informatika STMIK Primakara angkatan 2013 yang baru saja yudisium, telah membuat startup grooming door to door.

Sebelumnya, Kresna melakukan validasi pasar untuk mengetahui apakah kegalauan para pecinta hewan ini bisa terbantu dengan aplikasi online. Akhirnya setelah hasilnya valid, Kresna mulai menjadikan masalah ini sebagai sebuah startup.

Dibimbing oleh dosen yang juga Kepala LPPM STMIK Primakara, I Putu Satwika, M.Kom, startup yang dibuat Kresna sekaligus sebagai skripsinya dan telah dinyatakan lulus dengan nilai A.

Ditemui di stand STMIK Primakara pada ajang DTIK Festival, Sabtu (29/10), Kresna menyampaikan bahwa startupnya baru berjalan sekitar 4 bulan.

"Awalnya banyak yang galau, karena sibuk ngga sempat mengurus anjing atau kucingnya, malah ada yang sampai bau. Kini mereka bisa order online, lalu groomer kami akan datang ke rumah untuk menangani hewan peliharaan mereka", ujar Kresna yang alumni SMA Dwijendra ini.

Lebih lanjut Kresna menjelaskan kalau saat ini dia baru memiliki 2 tim untuk menangani wilayah Nusa Dua dan Jimbaran dan akan terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan seluruh Bali.

"Sementara ini tenaga masih terbatas,  namun omset kami sebulan bisa mencapai 12 juta", kata Kresna yang akan wisuda bulan Desember mendatang.

Sementara itu, I Putu Satwika menjelaskan bahwa Startup Digroofy ini sangat prospektif, pendapatannya bukan saja dari jasa grooming juga dari penjualan sabun, parfum dan pernak perniknya.

"Potensi pasarnya sangat besar, di Bali satu rumah bisa memelihar 3 sampai 5 kucing atau anjing, bahkan ada permintaan untuk memandikan burung", jelas Putu Satwika.

Walau memiliki potensi pasar yang besar, startup ini ternyata memiliki kendala. Apa itu?

"Kendala saat ini adalah agak sulitnya menemukan groomer yang benar-benar memahami cara menangani hewan peliharaan dengan benar. Hal ini penting bagi kami karena kami sudah berkomitmen untuk hanya memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen setia kami", jelas Kresna.

Bagi yang ingin mengetahui lebih jauh tentang Digroofy, bisa berkunjung ke DTIK Festival di Taman Lumintang pada stand STMIK Primakara, atau kunjungi websitenya di www.digroofy.com dan follow instagramnya @digroofy. (gus)

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami