Perayaan Hari Republik India di Bali, Konjen Sunil: India Berkorelasi Dengan Indonesia Lewat Bali
Kamis, 26 Januari 2017,
13:03 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Kamis (26/1), sebuah negara demokrasi terbesar di dunia, India, genap 68 tahun berdiri sebagai sebuah republik.
Dalam perjalanannya hingga kini, India telah berkembang menjadi negara dengan pendapatan perkapita yang tumbuh 10 kali lipat. Begitu pula dengan 2/3 penurunan rasio kemsikinan, dua kali peningkatan angka rata-rata harapan hidup, dan angka melek huruf yang meningkat bahkan empat kali lipatnya.
Hal tersebut kemudian diselaraskan pula dengan berhasilnya India menjadi negara dengan perkembangan ekonomi yang tercepat diantara negara-negara ekonomi utama di dunia.
Begitupula dengan hal pendidikan dan teknologi, India menjadi negara kedua gudangnya tenaga manusia yang bergerak di bidang sains dan teknologi, angkatan bersenjata ketiga terbesar di dunia, negara keenam dalam kelompok nuklir, negara keenam dalam penjelajahan luar angkasa, dan negara industri ke-10 terbesar di dunia.
"Namun kita perlu belajar untuk menyesuaikan pengarungan kita, dengan cepat dan sigap, menuju ke sebuah perubahan," jelas R.O. Sunil Babu, Konsulat Jenderal India di Bali yang membacakan sambutan Presiden India Shri Pranab Mukerjee pada Perayaan Hari Republik India ke-68 di Konsulat yang berlokasi di Renon, Denpasar.
Lebih lanjut, dijelaskan bahwa objek pemerintah mengenai kedamaian dan peperangan bukan ditentukan oleh keberhasilan peraturan maupun pertarungan, melainkan kebahagian masyarakatnya.
Lewat sambutannya itu, Pranab Mukerjee, menyampaikan ide untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat India. Serangkaian program dijalankan seperti The Swachh Bharat Mission yang merupakan insiatif untuk menjadikan India yang bersih atau pun Start-Up India dan Atal Innovation Mission sebagai upaya meningkat inovasi dan kewirausaahan.
"Tepat pada tanggal ini, kami menjadi republik, sebuah negara yang berdasarkan hukum dan mampu berdiri sendiri," jelasnya Sunil ketika
ditemui di akhir acara.
Lebih lanjut, Ia juga menjelaskan bahwa India dan Indonesia memiliki hubungan yang signifikan. Terlebih, ketika Indonesia dipimpin pertama kali oleh Soekarno, hubungan kedua negara ini begitu erat. Seperti, saat perayaan kemerdekaan India yang pertama di tanggal 26 Januari 1950, Soekarno hadir sebagai tamu kehormatan.
Konjen Sunil Babu juga menjelaskan bahwa hubungan India dan Indonesia juga erat kaitannya dengan pariwisata Bali.
"Bali adalah sesuatu bagi semua orang," jelasnya sembari mengiyakan banyaknya penduduk India yang menjadikan Bali sebagai destinasi pariwisata favorit.
Menurutnya, hal tersebut bukan hanya mengenai kebudayaan antara India dan Bali yang hampir sama, namun juga karena masyarakat India yang ingin mengetahui lebih tentang Bali. Dalam upayanya mendukung pariwisata Bali, Ia pun juga mengajak warga India, termasuk didalamnya mahasiswa untuk berkunjung ke provinsi yang disebutnya dengan Pulau Seribu Pura ini.
"Sayangnya tidak ada penerbangan langsung dari India menuju Bali," tambahnya.
Konjen Sunil Babu juga menjelaskan pihaknya bahkan telah melakukan kolaborasi dengan budaya Bali. Hal tersebut Ia gambarkan lewat kelas budaya tari yang dimiliki Konjen India.
Saat ini kelas tari tersebut sudah memiliki murid dengan jumlah hampir 40 lebih. Dalam kelas tari, tidak hanya tari India yang dipelajari, namun kolaborasi kedua tari tersebut. Tak hanya sampai di situ, murid kelas tari yang merupakan orang Bali ini juga biasa tampil di setiap pegelaran acara mewakili Konjen India.
"Kami mencoba untuk menjalin hubungan baik dengan Bali lewat budaya," tambahnya.
Sementara, lebih dari 120 warga India, masyarakat keturunan India, sahabat India di Bali bersama dengan 40 siswa dari sekolah India yaitu GMIS menghadiri acara Hari Republik India ke-68. Acara tersebut juga dimeriahkan oleh kehadiran tamu kehormatan yaitu Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Anak Agung Gede Yuniartha Putra.
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/sin