search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Warga Bali Rayakan "Tumpek Landep", Ini Maknanya
Sabtu, 4 Februari 2017, 10:20 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Seluruh umat Hindu di Bali hari ini Sabtu (4/2/2017) menggelar upacara Tumpek Landep, ritual persembahan khusus untuk semua jenis benda yang terbuat dari bahan besi, logam, emas seperti keris dan senjata pusaka. 
 
Selain keris dan senjata pusaka berbagai jenis mesin produksi, tak luput kendaraan baik roda dua maupun roda empat juga diupacarai. Semua yang terbuat dari besi dan tembaga, termasuk mobil dan sepeda motor yang sehari-hari digunakan, pada hari Tumpek Landep diisi sesajen dan hiasan khusus dari janur yang disebut ceniga, sampian gangtung, dan tamiang. 
 
Sebelum diupacarai, seluruh senjata pusaka dan kendaraan itu dicuci bersih, sebelum akhirnya dilakukan upacara pembersihan dengan menggunakan kelengkapan sarana banten, rangkaian janur kombinasi bunga dan buah-buahan untuk dipersembahkan kepada Sang Pencipta.
 
"Upacara pembersihan dalam upacara Tumpek Landep ini agar berbagai senjata pusaka, alat-alat transportasi dapat dimanfaatkan dan difungsinya dengan baik serta berguna untuk kebajikan," ujar salah satu tokoh adat Kuta, Dewa Gede Mayun.
 
Ritual Tumpek Landep, kata Dewa Mayun biasanya itu dilakukan di setiap rumah, perkantoran atau perusahaan yang dilakukan dari pagi hingga sore hari untuk memohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam manifestasinya sebagai Dewa Senjata.
 
"Upacara Tumpek Landep yang berlangsung setiap 210 hari sekali ini merupakan wujud puji syukur umat Hindu di Bali kepada Tuhan atas segala senjata dan alat-alat transportasi yang membantu dan mempermudah warga dalam kehidupan sehari-hari," ungkapnya.
 
Selain itu, sambung Penglingsir Puri Satria Dalem Kaleran Kuta itu, jika ritual Tumpek Landep juga dimaksudkan untuk memohon keselamatan karena senjata dan kendaraan tersebut memberikan perlindungan terhadap pemakai. Tumpek Landep sekaligus merupakan 'pujawali' Betara Siwa yang berfungsi melebur dan 'memralina' (memusnahkan) kembali ke asalnya.
 
 
"Semua benda yang dibuat dari bahan logam memiliki unsur yang dipercaya dapat berpengaruh bagi penggunanya, dan diharapkan melalui ritual Tumpek Landep dapat memberikan pengaruh yang baik bagi penggunanya," pungkasnya.

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami