search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Derita OGDJ Dikurung di Kamar Beredar di Medsos, Dinsos Tabanan Turun Lapangan
Selasa, 18 April 2017, 18:31 WITA Follow
image

I Wayan Saputra setelah dimandikan. [bbcom]

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Beritabali.com, Tabanan. Derita I Wayan Saputra (36) warga Banjar Soka Kanginan, Desa Senganan, Kecamatan Penebel, Tabanan yang menderita gangguan jiwa begitu memprihatinkan. Ia hanya bisa beraktivitas di dalam kamar, makan, buang, air kecil dan besar, membuat dinas sosial Tabanan kelimpungan. 
 
Dinas Sosial Tabanan, Selasa (18/4) langsung turun mendatangi rumah I Wayan Saputra. Memandikan Saputra dan membersihkan kamarnya yang pengap dari bekas kotoran air kecil dan air besar. 
 
[pilihan-redaksi]
Terkait kondisi Saputra, Kepala Dinas Sosial Tabanan I Nyoman Gede Gunawan menjelaskan Saputra sejak lima tahun lalu mendapatkan Program Rehabilitasi Sosial untuk Penyandang Disabilitas.
 
Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Sosial Tabanan I Nyoman Gede Gunawan. Bahkan, menurutnya, bantuan terakhir diberikan pada 2016 lalu dalam bentuk program bedah kamar lengkap dengan perabotan dan sembako.
 
“Bahkan, program pengobatan ke RSJ Bangli juga masih dilakukan bila yang bersangkutan kambuh lagi penyakitnya. Besok rencananya pengobatan lagi ke RSJ Bangli,” jelas Gunawan, Selasa (18/4) 
 
Hal itu dikuatkan oleh keterangan Kasi Pelayanan dan Rehabilitasi Disabilitas Heni Rokhaeni yang turut mendampingi Gunawan. Menurutnya, Saputra sudah masuk dalam program sekitar lima tahun lalu setelah Dinas Sosial mendapatkan laporan mengenai kondisinya tersebut. Bahkan sebelum masuk program, pria kelahiran 1981 itu sempat dipasung. Sedangkan, program bedah kamar pada 2016 lalu merupakan kelanjutannya.
 
“Harapannya waktu itu, kalau kamarnya ditata dengan baik bisa membantu proses rehabilitasi kejiwaannya. Pikirannya lebih tenang lagi,” jelasnya.
 
Namun, karena yang bersangkutan juga belakangan ini mengidap diabetes hingga gangguan penglihatan, aktivitas keseharian Saputra akhirnya lebih banyak dilakukan di kamarnya. Di sisi lain, karena tuntutan ekonomi, pihak keluarga juga tidak bisa meninggalkan pekerjaannya sebagai petani. Terutama ibunya dan adiknya yang bekerja serabutan.
 
“Home visit sudah berapa kali dilakukan. Kalau home care sudah dikoordinasikan ke Dinas Kesehatan karena itu berkaitan dengan pemeriksaan kesehatannya,” imbuhnya seraya menyebutkan bahwa Saputra akan kembali menjalani pemeriksaan di RSJ Bangli pada Rabu besok (19/4).
 
Sebelumnya, beredar berita di media sosial mengenai derita I Wayan Saputra. Seperti yang dikutif di media sosial sebagai berikut :  
 
“Sekilas dari depan nampak rumahnya biasa saja bahkan baru selesai dicat....namun siapa sangka ternyata didalam rumah tergolek tak berdaya tubuh manusia yang masih hidup. Awalnya kami ragu, namun ahirnya relawan memberanikan diri membuka pintu rumah. Dan begitu pintu dibuka rasanya tak sanggug kami menahan bau busuk yang sangat menyengat.
Didalam ruangan yang sangat pengap tergeletak I Wayan Saputra. Akibat dari gangguan jiwa yang sdh lama dideritanya, kini makan, tidur, buang air jadi satu kamar. Nampak Wayan sudah tidak berdaya menggerakkan tubuhnya.
Sungguh sangat tidak layak melihat pemandangan ini. Bahkan untuk mengambil gambar pun kami sangat terbatas karena tidak tahan dengan bau yang menyengat.
Ibunya yang setiap hari menyediakan makan untuk Wayan dan hanya ditaruh begitu saja di sebelah tubuhnya wayan. Kadang dimakan, kadang dibuang. Ruangan sangat kotor berantakan. Kencing, kotoran sudah menjadi kesehariannya Wayan Saputra.
Tak ada yg bisa kami kerjakan saat datang Minggu 16 April 2017 kemarin, namun kami merencanakan secepatnya akan kembali mengunjunginya untuk gotong royong membersihkan kamarnya dan bila memungkinkan untuk memandikan Wayan.
Semoga kebaikan datang untuk Wayan Saputra dan keluarganya.
 Alamatnya: Banjar Soka Kanginan, Desa Senganan Kec. Penebel Tabanan Bali.
Terimakasih kepada kawan2 relawan, kawan2 donatur yang sudah menyisihkan rejekinya untuk membantu saudara2 kita yang kurang beruntung_Salam Kemanusiaan.” . 
 

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami