search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ini Perjalanan BUMDes Kemenuh Dapat Dana Miliaran Hingga Kurangi Kemiskinan
Kamis, 11 Mei 2017, 07:00 WITA Follow
image

Kelompok pengrajin di Desa Kemenuh. [ist]

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Beritabali.com, Gianyar. Semenjak dibentuk pada tahun 2016, BUMDes Desa Kemenuh terus mengalami peningkatan yang cukup baik. Kepala Desa Kemenuh, I Dewa Nyoman Neka menuturkan, pada Juni 2016 pihaknya mengajukan proposal dana agar desanya mendapatkan kucuran dana Gerbangsadu Mandara. 
 
Saat itu, tingkat kemiskinan di Desa Kemenuh mencapai 30 persen. Tingginya tingkat kemiskinan di desa yang terkenal dengan kerajinannya itu banyak dipengaruhi oleh kejadian Bom Bali tahun 2002. Banyak pengrajin dan juga galeri-galeri gulung tikar, walaupun sebagian bisa bertahan dengan beralih usaha. Dari ratusan pengerajin hanya tinggal 20 pengerajin besar yang masih bertahan.
 
[pilihan-redaksi]
Gayung pun bersambut, Pemprov Bali menyetujui Desa Kemenuh mendapatkan kucuran dana Gerbangsadu Mandara Pemprov Bali sebesar Rp1 milyar 20 juta. Ketua BUMDes Desa Kemenuh, Wayan Sukadana menjelaskan, dana ini digunakan sebesar Rp20 juta untuk fasilitas Kantor BUMDes, Rp20 juta untuk biaya operasional, dan Rp980 juta untuk Simpan Pinjam. 
 
Sampai saat ini dana Gerbangsadu digunakan untuk menyasar 460 KK miskin,  dan yang sudah menikmati fasilitas pinjaman sebanyak 258 KK, dengan bunga 0,5 persen per bulan. 
 
Sebagian besar KK miskin yang mengunakan fasilitas itu adalah buruh tani dan buruh kerajinan, dengan pinjaman antara dua sampai sepuluh  juta rupiah. 
 
“KK Miskin kita dampingi sesuai dengan potensi desa kami, kebanyakan buruh tani dan buruh pengerajin yang melakukan usahanya dengan modal dari tengkulak. Dengan modal pinjaman dua sampai sepuluh juta (red: dari BUMDes) mereka membuat peluang-peluang yang meningkatkan pendapatannya,” ujar Dewa Nyoman Neka.
 
Sementara, berdasarkan monitoring dan evaluasi Provinsi Bali bersama pendamping desa, terjadi penurunan KK Miskin dari 460 KK menjadi 193 KK, atau hampir 58 persen.  
 
“Astungkara mereka bisa lepas dari kemiskinannya, seperti apa yang menjadi harapan Pak Gubernur dengan Bali Mandaranya. Harapan kami Bali Mandara ini diteruskan karena merupakan bagian dari meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” harap Dewa Nyoman Neka.
 
Selain mengelola Simpan Pinjam, BUMDes juga mengelola Koperasi yang pada tahun 2006 mengalami kebangkrutan. Namun setelah mendapatkan bantuan dana dan pengawasan dari BUMDes, dalam waktu satu tahun koperasi sudah bisa kembali berkembang dan bahkan saat ini omsetnya mencapai Rp250 juta. [rls/wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami