search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bhatara Kala dan Anak Yang Lahir Pada Tumpek Wayang
Sabtu, 29 Juli 2017, 11:38 WITA Follow
image

ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Umat Hindu hari ini menyelenggarakan Tumpek Wayang, yang dianggap sakral sebab, konon anak yang lahir pada Tumpek Wayang diperbolehkan dimakan oleh Bhuta Kala.
 
Dikutip dari Geerts dalam bukunya berjudul Storytelling in Bali, Bhuta Kala merupakan suatu entitas yang selain menghidupi manusia juga diijinkan untuk memakan anak manusia hanya pada mereka yang lahir setiap 210 hari sekali, tepatnya pada Tumpek Wayang. 
 
Dikisahkan, setiap anak yang lahir pada Tumpek Wayang akan mengalami sakit yang terus menerus sebagai akibat dari Bhatara Kala. Maka untuk melepaskan anak dari cengkraman bhatara kala dimainkanlah memainkan Wayang Sudamala, dengan dalang yang diyakini akan mengobati anak tersebut. 
 
Hal ini diyakini dari kisah Sang Sugrata yang juga merupakan anak yang lahir saat Tumpek Wayang. Bhatara Kala  mencari Sang Sugrata untuk memakannya, hanya saja tidak bisa dilakukannya saat siang.
 
 
Baru ketika malam hari, penduduk menonton pertunjukkan Wayang Sudamala. Karena saking laparnya, Bhatara Kala pun memakan persembahan dalam upacara wayang suda mala. 
 
Dalang pun menghampiri Bhatara Kala namun tidak bisa membunuhnya. Hingga saat ini, cerita ini diyakini oleh masyarakat Hindu Bali untuk melepaskan anak dari Bhatara Kala. Anak digantikan dengan persembahan pada Wayang Sudamala sehingga bhatara kala tidak akan memakannya.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami