Potensi Ekonomi Digital di Bali Tinggi, Kampus Perlu Cetak Technopreneur
Kamis, 7 Desember 2017,
10:08 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Ketua Yayasan STMIK Primakara Made Artana Rabu (712), di Denpasar menyatakan ekosistem technopreneur di Bali masih kalah pamor dengan industri pariwisata sehingga penguatan eksosistem technopreneur sangat diperlukan.
Jika ini dilakukan, maka akan mampu mengakomodir dan menggarap potensi ekonomi digital di Bali terutama yang lahir dari kalangan mahasiswa.
[pilihan-redaksi]
“Yang paling penting saat ini adalah pembentukan dan penguatan ekosistem bagi berkembangnya technopreneur guna menggarap potensi ekonomi digital yang begitu besar,” jelasnya, Rabu (6/12/2017).
Kata dia, potensi dan minat generasi muda Bali untuk menjadi technopreneur semakin tinggi buktinya banyak diantara generasi muda mendirikan start up atau usaha rintisan berbabasis teknologi sejak masih duduk di bangku kuliah.
"Bisa dianalogikan ekosistem technopreneur dalam ekonomi digital saat ini ibarat kolam. Agar ikannya tetap hidup maka air kolamnya harus tetap jernih. Artinya ekosistem untuk menciptakan technopreneur atau start up teknologi harus bagus dan dibentuk dengan baik melibatkan dukungan berbagai stakeholder," ujarnya.
Masih dalam waktu dan kesempatan yang sama, Ketua Umum BPP HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Pusat Bahlil Lahadalia menyampaikan pihaknya berupaya untuk membakar semangat para mahasiswa untuk mulai membangun usaha termasuk menjadi technopreneur. Hal tersebut juga menjadi atensi HIMPI dengan menggalakkan program HIMPI Perguruan Tinggi sebagai upaya mendorong lebih banyak wirausaha muda lahir dari dunia kampus.
“Generasi muda di kampus harus mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri saat ini,” ucapnya.
Sembari Bahlil menyampaikan, keberadaan kampus penting sekali untuk bisa mencetak jiwa technopreneur, konsisten cetak entrepreneur atau wirausahawan muda terutama di bidang teknologi di kalangan mahasiswa dewasa ini. [bbn/aga]
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/aga