Wabub Kembang : Petani Kakao Jembrana Diharapkan Jaga Kualitas dan Tingkatkan Kuantitas
Jumat, 8 Desember 2017,
09:44 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan mengapresiasi hasil pertanian kakao di wilayah tersebut. Hal tersebut diutarakannya saat memberikan sambutan dalam acara Acara Workshop ToC (Theory of Change) dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Implementasi Program UTZ/Kakao Lestari di Kabupaten Jembrana bertempat di Hotel Jimbarwana, Kamis (7/12/2017).
[pilihan-redaksi]
Hadir pada kesempatan tersebut Anggota DPRD Ketut Suastika dan Putu Suegardana Cita, Direktur Yayasan Kalimajari Agung Widi, Ketua Koperasi Kerta Samaya Samaniya Wiadnyana dan sejumlah petani cokelat se-Jembrana.
Direktur Yayasan Kalimajari Agung Widi mengatakan harapannya makin banyak subak abian di Jembrana yang mengikuti program kakao lestari. Menurut Agung Widi selama berlangsung di Jembrana baru 38 subak abian yang ikut program tersebut dari total 138 subak abian. Menurut Widi dengan program ini tidak hanya volume yang ditonjolkan namun kualitas kakaonya juga menjadi perhatian serius.
Menurut Widi kakao Jembrana memang berbeda dan berkualitas, terbukti dengan diraihnya sejumlah penghargaan seperti sertifikat UTZ, Organic EU dari USDA dan yang mengagumkan penghargaan pada event Cocoa Excelence 2017 di Perancis beberapa waktu lalu. Widi berharap orang orang semakin bangga dengan keberadaan cokelat Jembrana dan para petani tidak hanya memproduksi biji namun juga produk turunannya.
“Kami ingin orang tidak hanya meminum atau mengkonsumsi cokelat namun meminum atau mengkonsumsi cokelat khas Jembrana,” imbuhnya.
Sementara itu Wabup Kembang mengatakan prestasi nasional dan Internasional yang diraih Kakao Jembrana ini merupakan perjalanan yang sangat panjang dari tahun 2011 yang merupakan kolaborasi dari Pemkab Jembrana, Yayasan Kalimajari dan Koperasi Kerta Samaya Samaniya. Kembang mengatakan salah satu sample petani cokelat Made Sugandi berhasil meraih menyisihkan 166 sample dari 44 negara di Event Cocoa Excelence beberapa waktu lalu di Perancis.
“Saya berharap kualitas tetap dijaga dan kuantitasnya di tingkatkan. Saya berharap semua subak abian bisa ikut program ini. Di tahun ini petani cokelat Jembrana berhasil mengirim 55 ton biji fermentasi dan di tahun depan harus bisa lebih lagi. Selain itu buyer (pembeli) Internasional yang selama ini dari Perancis dan Jepang, bisa diikuti Negara lainnya. Tentunya dengan catatan, kualitas dijaga bahkan ditingkatkan,” kata Kembang.
[pilihan-redaksi2]
Selain itu Kembang menyarankan agar para petani mulai mengemas kebun cokelatnya menjadi wisata Agro. Hal tersebut berdasarkan pengalamannya berkunjung ke negara lain yang selalu melihat pengolahan cokelat yang berasal dari biji hingga produk turunannya. Sangat jarang ada yang mengkemas mulai dari pembibitan, menanam, hingga proses fermentasinya.
“Hal ini sangat jarang saya lihat. Dan Jembrana sangat potensial untuk itu. Terlebih Bali masih menjadi destinasi wisata favorit,” ujarnya.
Dari Workshop ToC (Theory of Change) Kembang juga berharap, semua elemen, semua komponen yang ada di Jembrana tidak hanya Pemkab, Yayasan Kalimajari, Koperasi Kerta Samaya Samaniya, perbankan memiliki kesamaan mimpi yaitu untuk melestarikan kakao Jembrana.
“Sehingga kita semua bersinergi untuk kemajuan kakao Jembrana” pungkasnya. [jim/wrt]
Berita Jembrana Terbaru
Reporter: bbn/dps