search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Wayan Geredeg : Jaga Kesucian, Stop Jadikan Gunung Agung Sebagai Obyek Wisata
Minggu, 14 Januari 2018, 19:15 WITA Follow
image

beritabalicom/gede

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Menyikapi situasi Gunung Agung, Mantan Bupati Karangasem I Wayan Geredeg berharap agar ada pengkajian ulang terkait posisi Gunung Agung sebagai obyek pariwisata.
 
Menurutnya, menjadikan Gunung Agung sebagai obyek pariwisata adalah kurang tepat. Karena bagaimanapun Gunung Agung merupakan Gunung yang disucikan Umat Hindu di Bali. Terlebih tidak ada ketentuan dan batas kesucian Gunung itu sendiri.
 
“Ini Gunung yang kita sucikan, jika ini dijual sebagai obyek wisata rasanya kurang tepat, lebih baik itu tidak usah dijual, stop pendakian kecuali untuk ritual,” Ujar Geredeg, usai memberikan sambutan dalam perayaan HUT Balimed di kediamannya, Banjar Kreteg, Sibetan, Bebandem, Karangasem, Minggu (14/01).
 
Untuk pariwisata di Kabupaten Karangasem, menurutnya, selain Gunung Agung masih banyak yang lain saja selain Gunung Agung. Menurut Geredeg, sebaiknya segala bentuk pendakian apapun alasannya agar dihentikan, kecuali melakukan pendakian untuk ritual. Hal ini menjadi sangat penting agar Gunung Agung benar-benar disucikan.
 
Jika dijadikan obyek pariwisata tentu akan sangat sulit untuk menyeleksi wisatawan yang mendaki apakah ada kotor kain atau tidak, terlebih menjaga kesopanan saat melakukan pendakian.“Sempat saya dengar ada orang pacaran saat mendaki Gunung, itu kan sudah tidak benar, sudah barang tentu akan berdampak tidak baik,” ungkapnya.
 
Memang dampaknya secara langsung tidak bisa dirasakan, tetapi sebagai umat Hindu tentunya punya rasa, dirinya punya perasaan bahwa ada sesuatu yang tidak beres terkait kondisi Gunung Agung saat ini. 
 
"Hendaknya kita sebagai manusia berbenah dan introspeksi diri tentang apa yang terjadi dan apa yang sudah kita perbuat, sehingga alam tidak murka,"pungkasnya.

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami