search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
KPPAD Bali Nilai Ketahanan Keluarga di Bali Lemah
Rabu, 21 Februari 2018, 18:44 WITA Follow
image

Beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Komisioner Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak Daerah (KPPAD) Bali Ni Luh Gede Yastini  menilai ketahanan keluarga di Bali rendah. Buktinya sering terjadi konflik keluarga yang pada akhirnya menyebabkan anak menjadi korban. Salah satu contoh adalah pembunuhan 3 orang anak yang dilakukan ibu kandung dengan cara memberikan minum obat nyamuk
 
[pilihan-redaksi]
Menurut Yastini, kasus-kasus konflik keluarga yang menjadikan anak sebagai korban sudah berulangkali terjadi. Guna mengantisipasi kasus konflik keluarga terus berlanjut maka diperlukan program penguatan keluarga. 
 
"Kedepan berkaca dari kasus yang banyak terjadi sekarang ini, tidak hanya untuk kasus ini,  kami melihat bahwa memang yang paling penting adalah mendorong agar pemerintah mengupayakan program penguatan keluarga, karena bagaimanapun juga patut diakui saat ini ketahanan keluarga semakin lemah," kata Yastini saat ditemui Beritabali.com pada Rabu (21/2).
 
[pilihan-redaksi2]
Yastini mengaku sangat prihatin kasus pembunuhan 3 anak oleh ibu kandung dengan menggunakan obat nyamuk.  Mengingat kasus yang sama pernah terjadi di Singaraja tahun lalu.  Padahal orang tua dalam konsep perlindungan anak ini adalah pelindung utama bagi anak sehingga dalam undang undang pun keluarga diberikan atensi khusus. 
 
Yastini memaparkan dalam undang undang  No. 35 tahun 2014 tentang perubahan UU no. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak disebutkan bahwa kekerasan terhadap anak yang dilakukan oleh orang tua akan diganjar hukuman dengan pemberatan sepertiga. 
 
"Kami menunggu hasil pemeriksaan dari pihak kepolisian, semoga bisa segera terungkap motif dari perbuatan keji ini," tegas Yastini. [bbn/mul]

Reporter: bbn/adv



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami