search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Miris, Penyumbang Emas Tinju Bali Mengais Rejeki di Meja Hijau
Selasa, 20 Maret 2018, 17:20 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com.Denpasar, Di era tahun 1990-an nama Pino Bahari sempat jadi sosok yang dinantikan di setiap ajang tinju. Berbagai medali pun, ia torehkan untuk Bali bahkan untuk Indonesia.
 
[pilihan-redaksi]
Kini petinju yang dikenal jab mematikan itu tidak lagi terlihat. Siapa sangka, pria berumur 45 tahun ini lebih sering terlihat di Pengadilan Negeri Denpasar. Ternyata, di sela-sela kesibukannya sebagai pelatih untuk Pertina Badung, Pino mencoba mengais rejeki dengan memanfaatkan keahlian bahasa Ingris yang dimilikinya.
 
"Kerjaan sebagai penerjemah kebetulan karena saya banyak kenal para pengacara. Jadi saya mencoba untuk ambil kerjaan ini untuk penerjemah bahasa Ingris dari para terdakwa asing," tutur petinju yang sudah tiga kali menyumbang Emas untuk Bali di PON.
 
Ditemui di sebuah kantin Pengadilan Negeri Denpasar, Pino mengaku sejauh ini belum melihat perhatian pemerintah untuk atlet tinju berprestasi. Ia berharap agar ke depan ada semacam undang-undang Olahraga yang dapat memperjuangkan para atlet berpreatasi.
 
"Perhatian pemerintah terhadap para atlet tentu jadi dambaan kita semua khususnya atlet berprestasi. Dengan adanya undang-undang yang mengatur tentang nasib atlet ke depannya, setidaknya ada jaminan masa depan bagi para atlet. Seperti halnya jenjang pensiun bagi atlet berprestasi," harapnya, Selasa (20/3).
 
[pilihan-redaksi2]
Ia meyakini jika nasib dari atlet terpenuhi Sudah tentu akan lebih mudah dalam meregenerasi atlet di masa mendatang.
 
"Mencari atlet tinju untuk pemula sulit pak. Jika nasib dan karier dari atlet terjamin, saya rasa akan mudah dalam mencari regenerasi," akunya.
 
Dikenangnya, terakhir di PON 1996 ia sumbangkan emas untuk Bali. Sebelumnya juga pada PON 1993 dan 1989. "Untuk di tingkat Asean Games saya sumbangkan emas pada tahun 90. Semua medali yang saya peroleh saat turun di Kelas Menengah 75 kg," pungkas nya.(bbn/maw/rob)

Reporter: bbn/maw



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami