Bahasa Bali Age Tak Dapat Perhatian dan Terancam Punah
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Bahasa Bali Age hingga saat ini masih bertahan di Bali, namun kondisinya terancam punah karena tidak mendapatkan perhatian. Bahasa Bali Age tersebut masih bertahan karena masih ada penutur yang menggunakan dan merupakan bahasa yang berbeda dari Bahasa Bali yang selama ini umum digunakan oleh masyarakat Bali, seperti di Badung dan Denpasar. Hal tersebut diungkapkan Dosen Sastra Bali, Fakultas Ilmu Budaya-Universitas Udayana Dr. Dewa Gede Windhu Sancaya dalam keteranganya pada Minggu (25/3).
Menurut Windhu Sancaya, Bahasa Bali Age memiliki kosa kata dan ciri yang berbeda dengan bahasa Bali pada umumnya. Dimana Bahasa Bali Age hingga saat ini masih digunakan di beberapa daerah, seperti Nusa Penida, beberapa daerah pegunungan di Kintamani, Gobleg dan Sembiran.
“Dia cenderung pakai a, seperti biasa secara pengucapan kita menggunakan lakar kije, kalau mereka menggunakan a, akan menjadi lakar kija kata Ketua Pradah Bali periode 2003-2008.
Windhu mencontohkan seperti penggunaan Bahasa Bali Age oleh masyarakat Nusa Penida menjadi identitas tersendiri. Hingga masyarakat Nusa Penida mampu membedakan antara warga Nusa Penida asli dengan pendatang dari bahasa yang digunakan.
Windhu memperkirakan penutur bahasa Bali Age saat ini tidak lebih dari 100.000 orang. Dengan jumlah penutur yang sangat minim menyebabkan Bahasa bali Age terancam punah. “Karena bahasa mereka dianggap bahasa pinggiran kemudian tidak dibina bahasanya, tidak diajarkan di sekolah , sehingga bahasa itu hanya digunakan sebagai bahasa komunikasi saja” ujar mantan Ketua KPID Bali.[bbn/mul]
Reporter: bbn/mul