search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Dewan Pendidikan Tabanan Kecewa, Lomba Pidato Bahasa Bali Minim Peminat
Selasa, 14 Agustus 2018, 18:10 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Beritabali.com,Tabanan. Lomba pidato berbahasa Bali yang digelar Dewan Pendidikan Tabanan minim peminat seperti yang terlihat dari 40 undangan yang disebar ke seluruh SMP se-Tabanan hanya diikuti 26 peserta putri dan 14 peserta putra.
 
[pilihan-redaksi]
I Wayan Kawi, Ketua Panitia Lomba mengungkapkan rasa kekecewaanya karena minimnya  peserta yang hadir. Padalah  surat undangan sudah dikirim ke 40 SMP yang tersebar ke seluruh pelosok Tabanan dua bulan sebelum pelaksanaan. “Terus terang kami selaku penyelenggaran merasa kecewa, karena minimnya peserta,” tandas Kawi. 
 
Kawi yang juga mantan Anggota DPRD Tabanan dari Fraski PDIP ini akan menelusuri penyebab minimnya SMP di Tabanan mengirim peserta untuk lomba berpidato bahasa Bali. “Saya selaku klinik pendidikan akan turun langsung ke sekolah sekolah mencari informasi apa yang sesungguhnya terjadi,“ terang Kawi. 
 
Sejatinya kata Kawi, lomba pidato bahasa Bali bertujuan untuk melestarikan bahasa Bali dari acaman kepunahan. Hal senada juga dikatakan Ketua Dewan Pendidikan Tabanan I Wayan Madra Suartana. Minimnya keikutsertaan  SMP di Tabanan dalam lomba pidato bahasa Bali sangat disayangkanya. Ia menilai telah terjadi kegagalan pembinaan yang dilakukan pihak sekolah yang  tidak mengirim pesertanya dalam lomba berpidato bahasa Bali ini. Padahal kegiatan lomba pidato bahasa Bali ini dalam rangkaian kegiatan Hut Kota Tabanan yang puncaknya nanti pada bulan November 2019.  
 
“Lomba pidato bahasa Bali ini kami gelar sebagai ajang untuk  mencari siswa yang memiliki kualitas dalam berpidato bahasa Bali,” beber Madra. 
 
Menurut Madra di setiap lomba di tingkat yang lebih tinggi, Tabanan selalu berada di peringkat bawah. Padahal, rencananya para pemenang ini nantinya akan direkomendasikan pentas di ajang HUT Kota Tabanan juga bisa dilombakan di ajang yang lebih tinggi seperti Pesta Kesenian Bali.    
 
Pihaknya juga akan turun ke masing masing sekolah untuk mengetahui  apa penyebab minimnya respon dari pihak sekolah dalam mengikuti lomba pidato bahasa Bali. “Kalau memang terkendala dana bisa kami bantu. Karena tujuan lain dari lomba ini adalah pembentukan kareakter,” beber Madra. 
 
[pilihan-redaksi2]
Salah satu peserta lomba, SMPN 5 Baturiti yang berada jauh dari Tabanan justru mengirim dua wakilnya putra dan putri. Seperti yang dituturkan Kepala SMP N 5 Baturiti I Made Wargina.  Ia mengatakan pihaknya terus mengikuti setiap lomba pidato maupun mesatwa bahasa Bali yang digelar Dewan Pendidikan Tabanan. Memang diakuinya, guru bahasa bali di sekolahnya sudah pensiun. Namun pihaknya berusaha untuk ikut lomba meskipun dengan keterbatasan guru bahasa Bali. 
 
“Kami kirim dua peserta putra dan putri,” jelasnya. Memang diakuinya, kekurangan guru bahasa bali sudah pernah diusulkannya, tapi hingga saat ini belum ada tindak lanjut. 
 
SMP N 3 Penebel di Senganan juga mengalami kekurangan guru bahasa Bali. Seperti yang ditururkan I Ketut Suarka yang mengatarkan salah satu siswi nya mengikuti lomba pidato yang digelar  Dewan Pendidikan Tabanan. “Terus terang kami juga minim guru bahasa Bali. Saat ini guru yang dibantukan statusnya masih  kontrak,” tandasnya. (bbn/nod/rob) 

Reporter: bbn/nod



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami