search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Desa Wisata Membangun Ekonomi Kerakyatan dari Pinggiran
Sabtu, 13 Oktober 2018, 08:31 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Beritabali.com,Gianyar. Pengembangan Desa wisata akan menjadi tren di Indonesia karena selain membangun ekonomi kerakyatan juga membangun kawasan di pinggiran.
 
[pilihan-redaksi]
"Dalam hal ini bukan desanya yang kita bentuk menjadi pariwisata tetapi pariwisata sebagai alat bukan sebagai tujuan. Intinya, masyarakat desa tetap menjadi kedesaannya dan yang paling penting adalah ekonomi akan berputar lebih banyak lagi," ujar Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pedesaan dan Perkotaan Kemeterian Pariwisata RI, Vitria Ariani saat pembukaan Festival Desa Wisata (FDWN) Jumat,(12/10) di Ubud, Gianyar.
 
Menurutnya, jika dilihat para wisatawan yang datang ke Indonesia bisa dikatakan 60 persen adalah berbasis budaya. Jadi dominan yang dicari wisatawan ke Indonesia adalah budayanya. "Saya yakin nantinya desa-desa akan bertumbuh kembang secara eksporadis lagi," harapnya.
 
[pilihan-redaksi2]
Sementara, Ketua Panitia Festival Desa Wisata Nusantara Mangku Kandia menyampaikan, pelaksanaan FDWN yang perdana diselenggarakan oleh Yayasan Desa Wisata Nusantara memiliki tujuan memberi ruang dan media kepada pengelola desa-desa wisata ditanah air serta turut ikut memeriahkan even IMF-World Bank yang sedang berlangsung di Bali saat ini.
 
"Tentunya dengan harapan kunjungan mereka ke Ubud dapat menyimak keragaman potensi-potensi Desa wisata yang ada di Indonesia ini," jelasnya. (bbn/aga/rob)
 

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami