search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Nawanatya, Tempat Berproses dan Berkesenian Siswa Sekolah
Minggu, 18 November 2018, 05:55 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Berproses, itulah satu kata yang tak lekang dalam benak Anak Agung Bagus Wijaya Putra, kepala SMKN 3 Denpasar. Apapun yang menjadi topik garapan berproses adalah kunci utamanya. Maka itu, ia sadar betul bagaimana Nawanatya menyajikan rumah berkesenian bagi anak didiknya. 
 
“Anak-anak merasa tertantang dan bersemangat pentas disini (Bali Mandara Nawanatya III-red), ini salah satu tempat dimana anak-anak bisa menunjukkan kecintaannya akan budaya dan tradisi Bali,” ujar Wijaya saat ditemui di sela-sela pementasan di Taman Budaya, Denpasar, Junat (16/11) malam.
 
 
Dia pun mempertanyakan dengan nada retori dimana lagi bisa berproses dan menampilkan hasilnya dan dinikmati masyarakat kalau tidak di Nawantya. Bernaung dalam Sanggar Widya Prabhaswara, seniman dari SMKN 3 Denpasar (Triska) menampilkan sebuah garapan yang bertajuk Me Galung. 
 
Berdasarkan keterangan Wijaya, Me Galung sendiri memiliki filosofi akan sebuah perayaan Galungan yang berusaha menegakkan dharma yang berlandaskan budaya. Tampil di Kalangan Madya Mandala, Taman Budaya Denpasar, SMKN 3 Denpasar mempersembahkan garapannya dengan total. Kentalnya suasana perayaan Galungan yang diterjemahkan melalui gamelan dan tarian membuat penonton terhanyut akan magisnya merahinan. 

Pada Jumat, 16 November 2018 tak hanya SMKN 3 Denpasar yang tampil dalam Gelar Seni Akhir Pekan Bali Mandara Nawanatya III, SMAN 1 Kuta pun turut menampilkan garapan kombinasi yang dimaksimalkan pada kesenian joged bumbung. “Keprihatinan akan kesenian joged yang dipandang kehilangan pakem menjadi landasan terciptanya garapan ini,” jelas I Ketut Sumandhi Arta selaku Kepala SMAN 1 Kuta, Badung. 
 
Suasana tetrikal dan menunjukkan sisi joged bumbung yang masih tradisional membuat garapan ini memberi pesan mendalam bahwa joged bumbung perlu pelestarian. Bagi Sumandhi, Bali Mandara Nawanatya senantiasa memberi ruang untuk anak-anaknya berkreasi. “Meski nanti namanya berbeda, kalau bisa ajang seperti ini agar terus ada,” tutur Sumandhi memberi pesan. 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami