search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Penjarakan 150 Terpidana Kasus Korupsi, Kejaksaan RI Buru Buronan Lainnya
Rabu, 28 November 2018, 06:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Menjelang akhir tahun 2018, Kejaksaan Republik Indonesia (RI) telah memenjarakan 150 orang terpidana untuk kasus korupsi. Sementara masih ada ratusan lainnya tetap diburu dalam status buron.
 
Hal ini diungkapkan Jaksa Agung RI, H. Muhammad Prasetyo saat jumpa pers dalam rangka Rapat Kinerja Nasional (Rakernas) Kejaksaan RI Tahun 2018, di Sanur, Denpasar, Selasa (27/11).
 
Dirinya juga berjanji jajarannya akan mengejar para buronan kasus pidana korupsi di Indonesia yang masih kabur ke luar negeri. "Kami juga sudah meminta jajaran jaksa pidana khusus untuk menuntaskan para buronan kasus pidana korupsi ini. Saya berpesan kepada buronan ini bahwa tidak ada tempat yang aman untuk bersembunyi karena kejaksaan akan kejar terus," ancam Prasetyo.
 
 
Ia menegaskan, para tersangka dan terdakwa yang belum ditemukan karena melarikan diri itu, akan menjadi kosentrasi para jaksa untuk mencari jalan keluar penyelesaian masalah tersebut. "Kami juga mengajukan permintaan persidangan secara inabsensia kepada pengadilan untuk berkas perkara yang dinilai sudah cukup bukti dan lengkap. Unsur-unsur yang terpenuhi, kita akan limpahkan ke pengadilan dengan permohonan untuk disidangkan secara inabsensia," katanya.
 
Pengertian inabsensia diterangkannya adalah persidangan bisa jalan terus tanpa harus adanya kehadiran terdakwa langsung. Ini menurut Kajagung cara membuat trik dan strategi tersendiri tentang cara membuktikan kasus ini.
 
"Sudah pernah terjadi, kita menangani sidang inabsensia ini untuk perkara Bambang Sutrisno dalam kasus Golden Truly yang disidangkan inabsensia, dimana hakim bisa menerima dan memutuskan tersangka bersalah," ucap Kajagung.
 
Prasetyo juga menambahkan Kejaksaan juga meminta bantuan dari Polri dan Interpol dalam penanganan kasus ini, khusus para buron yang sudah jadi terpidana ataupun yang telah ditetapkan sebagai tersangka. 

Reporter: bbn/maw



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami