search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Rai Mantra Tutup Denfest 2018 Mainkan "Tek-Tung"
Selasa, 1 Januari 2019, 07:10 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Menutup Denpasar Festival (Denfest) 2018 sekaligus menyambut matahari 2019, Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra memainkan permainan Tek-Tung Senin (31/12) di Catus Pata Catur Muka Denpasar. Permainan Tek-Tung sendiri memiliki filosofi medalam yaitu melambangkan pelemparan ide, yang mana di Kota Denpasar sendiri diharapkan, ide ataupun inovasi-inovasi yang digagas  senantiasa mampu diimplementasikan dengan baik dan bermanfaat untuk masyarakat.
 
Tak ketinggalan, pagelaran budaya dari masing-masing Kecamatan di Kota Denpasar juga menyisipkan permainan tradisional yang dimainkan oleh anak-anak. Diantaranya Masepit-sepitan, Megoak-goakan, Plalianan Mabedut, serta Plalian Deduplak. Dalam setiap permainan tersebut tentu mengandung makna dan filosofi mendalam khususnya penguatan pendidikan karakter anak.
 
Usai acara berlangsung Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra mengapresiasi penampilan anak-anak yang begitu antusias dalam memainkan setiap permainan tradisional dalam pertunjukannya. “Saya pribadi merasa sangat senang dan bangga melihat anak-anak sangat menikmati dunia mereka dengan bermain, terlebih ini permainan tradisional jadi nilai-nilai pendidikan karakter di dalamnya mampu diserap,” ungkapnya.
 
Rai Mantra juga mengapresiasi Denfest 2018 yang dikatakan mengalami peningkatan baik karena tujuan besar kegiatan ini tercapai. “Denfest tahun ini memperlihatkan keadaan millennial dengan pembayaran yang menggunakan uang elektronik, namun identitas budaya masih sangat melekat pada permainan tradisional yang kembali diperkenalkan, identitas inilah yang tidak boleh hilang,” tambahnya.
 
Sementara Kadisbud Kota Denpasar, IGN Bagus Mataram menambahkan bahwa di Kota Denpasar sendiri terdapat sedikitnya 62 jenis permainan tradisional. Hal inilah yang ingin disajikan dalam Denfest sehingga mampu memberikan warna berbeda serta wahana edukasi dini bagi masyarakat tentang pentingnya permainan tradisional sebagai kearifan lokal Bali. 
 

 
“Kemasan yang berbeda ini kami sajikan guna memberikan nuansa edukasi serta pemahaman tentang permainan tradisional yang muaranya adalah memberikan kebahagiaan bagi masyarakat,” jelasnya.Salah satu siswa yang juga turut serta dalam pagelaran Bleganjur Siwer Nadi Swara, I Gede Abhi Nanda Jaya mengaku sangat senang bisa tampil di depan Bapak Walikota. “Senang sekali dapat pentas di depan Bapak Walikota, semoga tahun depan juga bisa tampil lagi,” ungkapnya.

Reporter: bbn/eng



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami