search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
20% Generasi Muda Bali Kecolongan Pengenalan Bahasa Bali
Selasa, 26 Februari 2019, 12:36 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Sekitar 20% dari total jumlah generasi muda Bali kecolongan pengenalan bahasa Bali, namun untungnya cepat dibuatkan regulasi dari Pemerintah Provinsi Bali melalui Perda dan Pergub sebagai salah satu upaya mempertahankan bahasa Bali.
 
[pilihan-redaksi]
"Jika bisa diprosentasekan 20% generasi muda Bali telah kecolongan atau kehilangan terkait pengenalan bahasa Bali saat ini," jelas Akademisi Universitas Udayana Dosen Sastra Bali Fakultas Ilmu Budaya I Wayan Suardiana belum lama ini di Denpasar, Bali.
 
Menurutnya, dengan adanya regulasi dari Pemprov Bali yaitu melalui Perda dan Pergub merupakan salah satu upaya dalam mempertahankan bahasa Bali saat ini.
 
 "Untungnya, sudah ada regulasinya saat ini yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi Bali. Kedepan saya rasa bahasa  Bali tidak mengkhawatirkan bagi penuturnya, aturannya sudah kuat serta, lembaga yang mengontrol dan melaksanakan juga sudah ada," ujarnya.
 
Terkait bahasa sebagai gejala global, pihaknya menyarankan meski juga disikapi dengan cara berpikir global. "Ini merupakan gejala global, yang meski kita sikapi dengan cara berpikir global. Jangan hanya berpikir lokal saja, yang dilihat saat ini di dunia IT,  anak-anak sangat familiar sekali dengan yang namanya gadget. Maka dari itu, kita harus mampu memberi edukasi dengan ikut masuk didalam dunia IT tersebut dalam rangka memperkenalkan bahasa Bali lebih dekat lagi," paparnya.
 
[pilihan-redaksi2]
Dilanjutkan, merosotnya pembelajaran bahasa Bali di dunia pendidikan harus dapat diisi juga dengan melakukan kegiatan-kegiatan Workshop serta ekstrakulikuler di luar jam pelajaran. 
 
"Dalam kaitan dengan pengenalan bahasa Bali, selain keluarga juga harus mampu mengenalkan bahasa lokal harus belajar bahasa nasional dalam konteks NKRI dan juga harus belajar bahasa asing dalam kontek global," ucapnya.
 
Ia menambahkan harus disinergikan agar jangan sampai nantinya orang Bali menjadi katrok atau terpingirkan. Dalam hal ini, lanjutnya, setidaknya orang Bali bisa paham dan mengerti tentang merawat warisan leluhur. (bbn/aga/rob)

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami