search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Relawan Serba Dilematis, Antara Bahaya Evakuasi dan Menyelamatkan WNA Nekat Mendaki
Sabtu, 13 April 2019, 14:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Beritabali.com, Karangasem. Kalaksa BPBD Provinsi Bali, I Made Rentin sangat menyayangkan atas aksi yang diduga dilakukan warga Negara asing yang nekat mendaki Gunung Agung secara diam-diam.
 
[pilihan-redaksi]
Padahal BPBD Provinsi Bali dan Kabupaten Karangasem sudah melakukan berbagai upaya dan edukasi kepada masyarakat termasuk turis asing, baik dengan cara pemasangan Rambu Larangan atau lebih tepatnya himbauan agar tidak ada yang mendaki Gunung Agung sesuai larangan dari PVMBG Kementerian ESDM. 
 
Meski demikian, pihaknya telah melakukan berbagai upaya namun tetap saja ada oknum oknum yang nekat mendaki Gunung Agung tanpa memikirkan bahaya yang mungkin saja dihadapi. Seperti pagi ini misalnya, warga kembali menemukan dua unit sepeda motor yang diduga milik pendaki berada di parkiran Pura Pasar Agung, Desa Sebudi, Selat, Karangasem.
 
Beberapa warga yang tinggal di lereng Gunung Agung sempat menyaksikan cahaya senter bergerak mendekati puncak Gunung Agung pada pukul 03.00 wita. Namun setelah ditunggu oleh para relawan hingga siang ini, Sabtu (13/04) pukul 13.25 wita belum ada tanda tanda turunnya pendaki yang diduga warga Negara asing tersebut.
 
Kondisi ini menurut Kalaksa I Made Rentin, membuat dirinya dilema, ibarat buah simalakama, jika dibiarkan tentunya ini menyangkut nyawa manusia dan image Pariwisata Bali di mata dunia internasional akan tercoreng dianggap ada kesan pembiaran.
 
[pilihan-redaksi2]
Di sisi lain, mengingat situasi Gunung Agung yang masih belum stabil tentunya jika sampai terjadi sesuatu terhadap yang bersangkutan maka akan sangat berbahaya bagi personil relawan, SAR dan BPBD apabila melakukan upaya evakuasi.
 
“Kami sebenarnya Dilema, jika dibiarkan itu nyawa manusia dan image pariwisata bali akan tercoreng, namun di satu sisi para relawan juga manusia mengingat aktivitas Gununug Agung belum stabil sehingga sangat berbahaya,” kata Kalaksa Made Rentin saat dikonfirmasi. 
 
Secara pribadi, karena dalam situasi ini menyangkut keselamatan dan keamanan, idealnya ada semacam sanksi jika ada yang melanggar lagi. Tentunya sanksi yang diawali dengan adanya aturan serta ada aparat yang menegakkan. (bbn/igs/rob)

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami