search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Desa Adat Megati Kelod Gelar Pecaruan Manca Sanak Pasca Penemuan Mayat Dalam Kardus
Jumat, 5 Juli 2019, 07:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Beritabali.com, Tabanan. Pasca penemuan mayat dalam kardus di Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur,Desa Pakraman Megati Kelod gelar pecaruan Manca Sanak di lokasi kejadian pada Kamis (4/7). 
  
[pilihan-redaksi]
Bendesa Pakraman Megati Kelod, I Gusti Ngurah Aryawan mengatakan, sesuai petunjuk pengelingsir dan sulinggih pasca penemuan mayat, disarankan melakukan upacara pecaruan. Upaca pecaruan yang digelar adalah manca sanak. 
 
"Kami gelar pecaruan di dua tempat, satu di lokasi kejadian dan dicatus pata (perempatan) Desa Pakraman Megati Kelod," ungkapnya. 
 
Dikatakan rentetan upacara sebelum dilakukan pecaruan, dilakukan upacara 'nebusin'. Upacara 'nebusin' berfungsi untuk mengembalikan roh dari mayat tersebut supaya kembali ke tempat semestinya. Barulah dilakukan upacara pecaruan manca sanak yang dipimpin pemangku. 
 
"Tujuan dari upacara mecaru untuk menghilang leteh (kotor) di sekitaran lokasi serta menetralisir hal-hal negatif pasca penemuan mayat," tegasnya. 
 
Digelarnya upacara ritual caru tersebut diharapkan suasana kembali normal. Bahkan pihaknya siap membantu polisi yang berkaitan dengan penyelidikan.
 
[pilihan-redaksi2]
"Kami harapkan pihak polisi segera bisa menangani kasus ini dan siap membantu apabila diperlukan," tandasnya. 
 
Seperti diketahui, pada Minggu, (30/6) warga geger karena ditemukan mayat dalam kardus di tegalan Banjar Megati Kelod, Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur  sekitar pukul 15.00 Wita. Mayat ditemukan pertama kali oleh Nyoman Sudiastawa saat hendak menyabit karena timbulkan bau busuk. 
 
Sudiastawa sempat mengorek dengan kayu kardus yang menimbulkan bau busuk itu. Betapa terkejutnya saat dikorek dia melihat lutut manusia. Dengan kondisi kaki gemetar temuan ini dilaporkan ke Ketut Surayana lalu di laporkan ke Kelian Adat dan baru kemudian dilaporkan ke polisi. Mayat tersebut saat ini sudah dibawa ke RSUP Sanglah untuk dilakukan autopsi guna penyelidikan lebih lanjut. (bbn/tab/rob)

Reporter: bbn/tab



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami