search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Krama Bali Merayakan Galungan di Perantauan Lombok
Kamis, 25 Juli 2019, 13:20 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Beritabali.com, Lombok. "Megalungan" bagi krama Bali perantauan di Lombok, Nusa Tenggara Barat sangatlah bermakna. Ketiadaan waktu dan biaya serta tuntutan pekerjaan, mengharuskan mereka merayakan Galungan jauh dari keluarga. 
 
[pilihan-redaksi]
Bagi para personel beragama Hindu jajaran Polda NTB, menjadi tradisi merayakan Galungan dengan sembahyang bersama di Pura Pasupati Polda NTB, Sindu Kecamatan Cakranegara. Sembahyang bersama Rabu (24/7) dipuput Jro Mangku Ida Bagus Muda.  Sembahyang Galungan berlangsung mulai pagi hingga malam. Karena biasanya ada sebagian personel yang walaupun sedang berhari raya. Namun karena tuntutan pekerjaan, terpaksa memilih waktu malam untuk sembahyang. 
 
Ketua Ikatan Keluarga Besar Hindu (IKBH) Polda NTB, AKBP I Putu Bagiartana SH mengatakan, sembahyang bersama rutin dilakukan di Pura Pasupati, Sindu. 
 
"Tiap Odalan maupun Purnama selalu anggota dan para keluarga sembahyang bersama di sini. Apalagi saat Galungan seperti sekarang, sampai malam anggota datang maturan," kata Putu Bagiartana, yang juga Binopsnal Ditreskrim hum Polda NTB, Rabu (24/7). 
 
 
Sementara itu hampir semua lokasi persembahyangan umat Hindu di Lombok ramai dengan para pamedek. Mereka datang dengan berbagai sarana transportasi. Salah satunya para pamedek dengan tujuan sembahyang.ke pantai Tanjung Karang, Ampenan. 
 
Kendaraan tradisional Cidomo menjadi alat transportasi untuk sembahyang ke pantai. Pun tujuan sembahyang ke Pura Dalem seperti di Karang Jangkong dan Pagesangan. Pura Dalem Arsana Pagesangan di  Kecamata Sekarbela dan Pura Dalem Karang Jangkong, Kecamatan Ampenan di area pekuburan ini ramai sejak pagi. 
 
[pilihan-redaksi2]
Bersembahyang Galungan ke lokasi wisata Senggigi, Kecamatan Batu Layar  juga ramai pamedek. Di Pura Batu Bolong misalnya. Tak hanya ramai oleh pamedek Bali perantauan atau dari krama Bali Lombok (balok). Wisatawan mancanegara juga tangkil dan mencakupkan tangan mereka di sini. Ikut bersembahyang, diiringi deburan ombak kawasan pantai Senggigi. Berpakaian sopan lengkap dengan selempang dan udeng bagi yang laki-lakinya. Sesuai instruksi di papan plang yang terpasang di pintu masuk gapura. 
 
"Banyak wisatawan datang ke sini untuk bersembahyang. Dari Rusia, Australia, Amerika dll. Bahkan dari mereka ini banyak yang rutin meditasi di sini," kata Jero Mangku Wayan Keted, selaku ketua Pemangku Pura Batu Bolong. 
 
 
Pura unik dengan latar belakang pantai ini diempon beberapa desa. Desa Kerandangan, Tanah Embet, Batu Layar, dan  Desa Sandik. Odalan di Pura Batu Bolong dilakukan tiap Purnama Kasa. Dibimbing oleh 10 orang pemangku, dengan jadwal piket mereka dua orang sekali bertugas. (bbn/lom/rob)

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami