Menristekdikti Apresiasi Printer 3D "Made in Bali"
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BULELENG.
Beritabali.com, Singaraja. Kunjungan kerja ke Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Selasa (20/8/2019), tak hanya dimanfaatkan oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir untuk memberi kuliah tamu kepada mahasiswa baru Undiksha. Momentum peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-24, juga dimanfaatkan Menristekdikti untuk menyerahkan beberapa produk inovasi teknologi kepada sekolah, kampus dan masyarakat Bali.
Salah satu produk inovasi teknologi yang dibagikan Menristek adalah Printer 3D 2 in 1 yang diproduksi startup Bali 3D, tenan dari Inkubator Bisnis STIKI Indonesia. Startup yang berpusat di Negara Jembrana ini merupakan salah satu startup yang memperoleh pendanaan dari program Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) tahun 2019 yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
CEO PT. Bali Tiga Dimensi (Bali 3D), Dewa Rama Prabawa, S.Kom menyampaikan bahwa Printer 3D adalah perangkat pembuatan benda padat tiga dimensi dari sebuah desain secara digital menjadi bentuk 3D yang tidak hanya dapat dilihat tapi juga dipegang dan memiliki volume.
"Kalau selama ini kita mengenal printer 2D dimana outputnya berupa kertas, sedangkan printer 3D outputnya berupa benda padat dengan bentuk sesuai 3D model yang dicetak," jelas Rama yang alumnus Universitas Udayana ini.
Rama Prabawa juga menyampaikan kegembiraan dan kebanggaannya, Printer 3D Made in Bali mendapat apresiasi dari Menristekdikti dan dalam peringatan harteknas ke-24 menjadi salah satu produk inovasi teknologi yang dibagikan.
"Kami tentu gembira dan bangga, kemenristekdikti memesan 10 buah printer 3D dan diserahkan langsung oleh Menristek di kampus ini kepada sekolah dan kampus se Bali, semoga produk kami bisa dikenal luas dan berdampak pada bisnis kami" ujar Dewa Rama.
Sementara itu Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mendorong agar perguruan tinggi makin banyak berinovasi dengan basis teknologi, sehingga berdampak pada peningkatan Sumber Daya Manusia Unggul, Untuk Indonesia Maju.
"Sebelum masuk ke pasar industri, ditangani dulu pada inkubator, dengan begitu, diharapkan produk berkualitas dan berdaya saing,” ujarnya.
Menristek berkesempatan menyerahkan secara simbolik printer 3D dan berharap dapat digunakan untuk membuat produk-produk inovatif.
"Dengan printer 3D ini diharapkan lahir creator-creator dengan produk inovasi, katakan misalnya bisa bikin patung ganesha," pungkas Menristek. (bbn/gus)
Reporter: bbn/adv