search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kasus Anjing Rabies Gigit Warga Terjadi di 4 Kabupaten di Bali
Kamis, 29 Agustus 2019, 11:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Kasus anjing rabies menggigit warga terjadi di empat kabupaten di Bali, yakni Badung, Klungkung, Bangli, dan Karangasem.
 
[pilihan-redaksi]
Berdasarkan data laporan sementara hasil pengujian sampel FAT Rabies BBVET Denpasar, kasus pertama terjadi banjar Sawangan Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, kabupaten Badung. Diketahui anjing menggigit 2 orang pada tanggal 26 Agustus 2019 saat korban melerai anjing yang bertengkar.
 
Kedua, kasus anjing rabies terjadi di Banjar Sengguan, Desa Dawan Kaler, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung. Dimana anjing jantan menggigit 1 orang pada tanggal 25 Agustus 2019. Ketiga, kasus terjadi di Bias Kelod, Desa Abang Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Dimana anjing betina menggigit 1 orang pada tanggal 25 Agustus 2019.
 
Keempat, kasus terjadi di Banjar Kanginan, Desa Pasedahan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem. Dalam kasus ini kucing betina menggigit 1 orang pada tanggal 25 Agustus 2019.
 
Dikonfirmasi, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali I Wayan Mardiana menjelaskan kejadian kasus rabies ini bukanlah dianggap merata karena cukup kasuistis. Seperti contoh kasus di Sawangan, Badung, anjing menggigit pemiliknya sendiri karena sebelumnya terjadi kontak dengan anjing liar di sekitar.
 
[pilihan-redaksi2]
"Daerah itu banyak anjing liar di sekitar hutan, Karena tidak dapat ditangkap dan divaksin, maka upayanya adalah dengan eliminasi secara selektif dan targetif," tegasnya, Kamis (29/8/2019).
 
Pihaknya hari ini, Kamis (28/8/2019) berencana akan berkoordinasi dengan Dinas Peternakan Kabupaten Badung dan Kepala Desa Kuta Selatan untuk penanganan lebih lanjut. Selama ini, kata dia, diakui ada kendala di lapangan dalam melakukan vaksin. Yakni dari mulai kesulitan untuk menangkap hewan dan keberadaan pemilik pada saat kunjungan yang tidak ada.
 
Ia juga mengimbau para pemilik anjing atau hewan peliharaan agar tidak membuang dan tidak melepasliarkan anjing sehingga bisa berpotensi terinfeksi virus rabies.  (bbn/rob)        

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami