search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Perkuat SDM "Programming" Agar Hasilkan Program Siaran Radio Berkualitas
Jumat, 22 November 2019, 17:00 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM di lembaga penyiaran menjadi jawaban atas kebutuhan dalam menghadapi tantangan global baik dari sisi pesatnya teknologi informasi dan komunikasi (ICT) maupun semakin ketatnya persaingan antar media.    

Demikian dikatakan Ketua Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) PD Bali, Komang Agus Satuhedi dalam kegiatan Radio Academy yang ke-2 dengan materi “Riset dan Radio Programing” yang terselenggara atas kerja sama Pengurus Daerah PRSSNI Bali dan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bali di Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Bali, Jumat (22/11/2019).

Lebih lanjut, ia mengatakan banyak sekali alternatif media yang bermunculan akibat teknologi yang semakin berkembang dan mempengaruhi pola konsumsi masyarakat terhadap pemenuhan kebutuhan informasi dan hiburan, karenanya penyelenggaraan penyiaran dan program siaran yang berkualitas pun semakin dibutuhkan, khususnya dari sektor pelaku siaran di lini terdepan, yakni para programming.

"Radio siaran yang sangat mengandalkan potensi audio dengan karakteristik intrusif-personal-nya, harus mampu dioptimalkan sedemikian rupa, agar pesan-pesan yang disampaikannya benar-benar berdampak positif pada para pendengarnya," sebutnya.

Kompetensi programming, menurutnya akan menjadi kunci utama dalam upaya mewujudkan tujuan konten siaran yang berkualitas untuk mencerdaskan, memberi dampak luas dan seiring sejalan terhadap kebijakan dan program Gubernur Provinsi Bali yaitu “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” dan adanya penghormatan dan perlindungan pada budaya dan kearifan lokal serta tumbuhnya persaingan usaha penyiaran yang sehat dan dinamis. 

Radio Academy kali ini diikuti oleh 75 peserta yang terdiri dari para programing yang datang dari 70 stasiun radio siaran se provinsi Bali. 

Sementara, KPID Bali, I Made Sunarsa menyoroti Radio Academy kali ini akan lebih tajam membangun kekuatan program, sehingga diharapkan akan bisa melahirkan program program yang sesuai dengan tren kekinian namun tetap menjaga khasanah sebagai media publik.

Kegiatan penguatan Radio juga diharapkan dapat membantu pemerintah dan masyarakat untuk menangkal isu hoax, radio harus mampu menciptakan program mengkombinasi informasi, pendidikan,dan hiburan dengan baik. 

"Radio harus mampu membangun masyarakat dari gebnerasi penunduk (gadget) menjadi generasi yang juga siap dan mau mendengar," sebutnya.

Melaui Radio Academy juga diharapkan akan menggeliatkan industri penyiaran dari sisi bisnis. Dengan program siaran yang baik maka perlahan radio akan kembali menjadi sumber informasi dan hiburan yang diminati. 

Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Ketua Bidang Hubungan Pemerintahan dan Regulator PP PRSSNI K Candi P Sinaga, Ketua Umum PRSSNI, Erick Thohir menyatakan Radio Academy II, dengan materi Riset dan Radio Programing, upaya penguatan Industri Radio di Bali, sangatlah tepat. 

Karena bagi media apapun, kata dia, "Content is the King". Untuk bisa menarik pendengar yang banyak, lanjutnya radio perlu konten (program) yang bagus. Untuk membuat konten (program) yang bagus, harus dilakukan pemetaan atau riset yang tepat. Dan yang tak kalah penting, konten (program) bagus harus dikemas, diproduksi dan dibawakan oleh SDM yang tepat. Semoga, hal itu bisa terwujud usai kegiatan Radio Academy.

Sementara itu Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Bali, Putri Suastini Koster dengan lebih menitikberatkan pada pelatihan pemprogaman acara radio dan riset data, dirinya berharap ouput dari Radio Academy 2019 ini dapat menghasilkan insan dan industri radio yang profesional sejalan dengan program Gubernur Bali "Nangun Sat Kerthi Loka Bali". 

"Kepada para peserta saya juga berharap agar memanfaatkan pelaksanaan radio Acadmey 2019 ini dengan sebaikbaiknya sehingga dapat meningkatkan wawasan, kapasitas dan kemajuan dunia penyiaran khususnya stasiun radio di era Revolusi Industri 4.0 yang penuh diwarnai dinamika kompetisi media karena radio akan terjadi 'satu Suara sejuta telinga'," ungkapnya.

Reporter: bbn/adv



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami