search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sempat Dikeluhkan Warga, Jalur Perlintasan Butus Akhirnya Bisa Dilalui
Sabtu, 22 Februari 2020, 11:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Sempat dikeluhkan warga lantaran sudah lima hari kondisi perlintasan Butus yang jebol tersapu aliran banjir di jalur sungai Embah Api, Desa Bhuanagiri, Bebandem, Karangasem belum mendapat penanganan, hingga Sabtu (22/02/2020) siang ini akhirnya bisa dilalui kembali.

[pilihan-redaksi]
Jalur perlintasan tersebut bisa dilalui kembali setelah alat berat milik pengusaha dikerahkan untuk mengurug perlintasan yang jebol agar sementara bisa dilalui kendaraan.

Kalaksa BPBD Karangasem, Ida Ketut Arimbawa mengaku untuk penanganan pelintas yang jebol pihaknya berkordinasi dengan Camat dan Perbekel setempat untuk mendatangkan alat berat serta berkoordinasi tentang rencana pembuatan jalan alternatif.

"Saat ini ditangani dengan menggunakan alat berat dari dunia usaha untuk sementara menggurug kembali tempat pelintas yang lama agar bisa dilalui kembali," kata Arimbawa, Sabtu (22/02/2020).

Di hari yang sama, sebelum akhirnya jalur pelintasan diurug, Kepala Wilayah Dusun Butus, I Gede Ngurah Sudarma sempat mengungkapkan sejumlah keluhan dari warganya lantaran jalur tersebut tak kunjung mendapat penanganan sejak lima hari lalu yang membuat warga harus memutar sejauh belasan kilometer mencari jalur alternatif.

"Warga mulai bertanya karena sudah 5 hari sejak jebol belum ada penanganan dari pihak terkait," ungkap Kepala Wilayah Dusun Butus, pada Sabtu (22/02/2020) pagi.

Sudarma juga berharap, dari pihak terkait bisa segera melakukan penanganan karena jalur tersebut sangat penting disamping lalu lintas yang cukup padat jalan tersebut menjadi akses terdekat bagi anak-anak untuk menuju ke sekolah.

"Harapan kita agar tidak terus seperti ini pembangunan jembatan bisa segera terrealisasi," harap Sudarma.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Karangasem, Nyoman Sutirtayasa dikonfirmasi via telepon mengenai penanganan pelintasan tersebut mengatakan, saat ini PUPR Karangasem belum memiliki anggaran untuk penanganan kedaruratan bencana seperti anggaran menyewa alat berat maupun bahan bakar kendaraannya.

Meski demikian pihaknya tetap berkordinasi dengan BPBD untuk melakukan upaya penanganan. Disamping itu, jembatan juga akan segera dibangun di jalur tersebut dimana proses tender akan berlangsung pada bulan Maret mendatang.

"Maret kita mulai proses tender untuk pembangunan jembatan," jelas Sutirtayasa.

Untuk proses pembangunan jembatan sendiri setelah masa tender sekitar 35 hari akan segera dibangun dengan estimasi waktu pengerjaan sekitar 6 bulanan. Nah dalam waktu pengerjaan tersebut warga juga tidak akan bisa melintas dijalur tersebut sehingga diharapkan warga lebih bersabar untuk sementara waktu menempuh perjalan lebih jauh.

"Jika saat ini kita usahakan bikin bronjong untuk penanganan sementara di jalur pelintasan tersebut juga kurang maksimal dan mubazir nantinya karena jembatan akan segera dibangun, pada saat pembangunan pun warga juga sementara tidak bisa melewati jalur tersebut," ungkap Sutirtayasa.

Reporter: bbn/krs



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami