search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
10 Tahun Terakhir Galeri Mati Suri di Bali
Minggu, 15 Maret 2020, 17:10 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Wayan Kun Adnyana mengatakan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir galeri banyak tidak aktif di Bali, kondisi tersebut dapat dilihat juga dari pelaksanaan kegitan pameran atau apresiasi yang sangat jarang dan terkadang beberapa galeri hanya menjadi ruang pajang saja.

[pilihan-redaksi]
"Galeri tersebut berada di tengah, antara seniman dan kolektor, jadi dalam ini membutuhkan setrategi. Mulai, tata kelola internal maupun, setrategi dalam menjembatani kedua belah pihak. Baik antara seniman dan kolektor, ini memang tidak mudah. Bahkan yang membuat sedih banyak galeri telah tutup," jelasnya belum lama ini.

Jadi para seniman di hulu, kata dia, dari lintas apresiasi seni harus menopang dan memberikan dukungan luar biasa kepada galeri. Bagaimanapun juga, galeri sangat penting keberadaanya, karena dari sana apresiasi seni tersebut berlansung. 

"Hubungan langsung para seniman kepada kolektor hanya berada pada ruang-ruang privat saja,"

Dia menambahkan, galeri yang membuat even atau membuat kegiatan sehingga, karya seni tersebut memungkinkan dibuka untuk publik, dan meluasakan koomponen imprastruktur seni serta tumbuhnya konter-konter muda. 

"Jadi ini penting, tidak ada jalan lain kecuali para seniman harus tetap menjaga soliditas juga," tutupnya.

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami