Pawai Ogoh-Ogoh Ditiadakan, Warganet: Secara Niskala Aura Jahat Akan Banyak
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Sesuai dengan Surat Edaran Bersama (SEB) Pemprov Bali, PHDI Bali dan Majelis Desa Adat pada Selasa (17/3) bahwa pengarakan Ogoh-Ogoh saat pengerupukan sebaiknya tidak dilaksanakan dalam serangkaian Hari Nyepi Saka 1942 kali ini terkait pandmi corona ditanggapi beragam oleh warganet.
[pilihan-redaksi]
Ada warganet yang mendukung upaya ini sebagai langkah pencegahan penyebaran virus corona dan sebagian merasa protes karena merupakan bagian dari upacara menjelang Nyepi yang tidak terpisahkan seperti upacara Melasti. Berikut kutipan beberapa komentar warganet.
Dewa Wijana Yasa: Menurut saya..Ogoh-ogoh tetap diarak..sebatas di lingkungan banjar masing-masing, seperti halnya upacara melasti tetap akan dilaksanakan di masing-masing banjar adat. Astungkara Bali tetap dalam keadaan Raayu Sami, Svaha.
Nyoman Bragi: Nak suba ade keputusan tetap dari PHDI dan Gub Bali too ikuti ngujang ruwet, intinya Bendesa Adat/ Perangkat Desa bertanggung jawab sama wilayah masing-masing.
Agus Karismawan: Ya lebih baik ditiadakan, mani-mani yen ada konser kelas dunia atau lomba kene keto kanti nutup jalan mare santep maang ijin Pemprov.
Azkamertatriguna: Tujuan ogoh-ogoh mengusir aura jahat, kalau ditiadakan secara niskala aura jahat akan banyak..y mana baiknya buat Bali umumnya khususnya daerah masing-masing ...mogi rahayu.
Dor Yoedana: Ya lebih baik mencegah
I Gede Putra Atmaja: Jani mare megrudugan, dugas ne kapal pesiar adi baang mai.
Agung Suparyana: Nyen PHDI to adi rage sing kenal nah?
Ahok: internet online kan, biar tw kabar dari luar ..setiap saat terjadi apa-apa
Reporter: bbn/rob