search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Dosen Fisika Unud Ciptakan Alat Pengendali Burung Elektronik Guna Tekan Kerugian Petani
Kamis, 19 Maret 2020, 16:50 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Dosen Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana I Gde Antha Kasmawan berhasil membuat alat pengendali burung elektronik

[pilihan-redaksi]
Alat pengendali burung dengan keluaran bunyi implulsif 3 KHz dan intensitas 123,7 dB tersebut diklaim mampu menghalau hama burung Bondol Peking dengan satu tembakan bunyi dan Bondol Jawa dengan 3 tembakan bunyi pada jarak 0-5 meter.

"Pada jarak 5-10 meter hanya mampu menghalau gondol Peking dengan 2 tembakan bunyi. Jadi alat ini sangat efektif pada jarak 0-5 meter," kata Anta Kasmawan saat memaparkan hasil penelitiannya pada ujian terbuka promosi doktor Ilmu Pertanian di Denpasar pada Kamis (19/3).

Suami dari drh. Ida Ayu Ketut Susantun, S.Kh ini menyampaikan penelitian dan pembuatan alat dilatarbelakangi oleh permasalahan kerugian yang dialami petani akibat serangan hama burung. Dimana tingkat kerugian petani akibat serangan hama burung dapat mencapai kisaran 75%. 

Pria kelahiran Jegu, 24 Juni 1967 ini memaparkan jika selama ini petani cenderung mengusir hama burung dengan cara konvensional seperti menggunakan kepuakan, kentongan dan kincir angin. 

"Paling umum menggunakan kepuakan, yang frekuensi sekitar 1205 Hz dan intensitas 105,7 dB," papar ayah dari Gilang Dharmaksi dan Pijar Candra Mahatagandha.

Desain alat penghalau hama burung yang diciptakan oleh Antha Kasmawan menggunakan rakaian elektronik berbasis isolator gelombang persegi 3 KHz, speaker 8 inchi dan catu daya dari aki kering 12 volt. Alat tersebut mampu menghasilkan intensitas bunyi 123,7 dB dengan jarak maksimal 10 meter.

Reporter: bbn/mul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami