search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Dampak Corona, Tingkat Hunian Hotel di Badung Drop 20%, Potensi Pajak Hilang Rp1,6 T
Jumat, 20 Maret 2020, 14:00 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Ketua DPC Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung, I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan dampak dari wabah virus corona mengakibatkan tingkat hunian kamar hotel di Badung turun mencapai 20%. Hal ini sebagian besar karena larangan negara-negara untuk warganya berwisata ke Indonesia.

[pilihan-redaksi]
Dikatakan, wabah corona covid-19 yang membuat kondisi pariwisata di Bali turun drastis dimana tingkat hunian biasanya pada Maret mencapai 60-70% sekarang drop menjadi 20%. Wilayah yang sangat terdampak, kata dia, adalah wilayah di Badung karena dari 146 ribu hotel di Bali sebanyak 70% berada di Badung.

Hal ini terindikasi dari tingkat kunjungan dimana dibandingkan data Maret 2019 data kunjungan wisatawan ke Bali berdasarkan data Imigrasi dan Bandara Ngurah Rai mencapai 16.000 wisatawan sekarang hanya mencapai 4.200 wisatawan. 

"Kali ini kondisinya sangat parah ketimbang bom Bali dan erupsi Gunung Agung, dan kita tidak tahu kapan berakhir, kita harapkan 3 bulan tidak lebih dari itu, kalau sampai lewat saya khawatir akan ada PHK," ujarnya saat jumpa pers di rumah jabatan Gubernur Bali, Jayasabha, Kamis (19/3/2020) di Denpasar.

Dia memproyeksikan jika wabah corona mulai dalam Februari hingga Maret, bulan April akan terjadi penurunan sekali dan mudah-mudahan Mei terjadi pemulihan (recovery). 

Sedangkan untuk kerugian dari turunnya tingkat kunjungan ini, ia menyebut total potensi pajak yang hilang sebesar 400 miliar per bulan dan untuk 3 bulan bisa mencapai 1,2 triliun khususnya di Badung dimana selama 6 bulan diprediksi akan kehilangan potensi pendapatan dari pajak senilai 1,6 triliun. 

"Untuk itu, Pemerintah pusat diharapkan segera memberikan stimulus berupa hibah ke kabupaten kota sehingga programnya berjalan lancar dan perekonomian mulai bergerak," ujarnya.
 

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami